Bagi mereka yang memiliki sifat dendam
kesumat, mengampuni orang yang berbuat salah atau yang sudah menyakiti hati
mereka bukanlah suatu jalan keluar yang baik, melainkan pekerjaan sia-sia. Bagi
mereka semboyannya hanya satu: tiada maaf
bagimu ! Yang ada dalam kamus rohani mereka hanyalah gigi ganti gigi atau
mata ganti mata. Bagi mereka yang kesabarannya terbatas, mereka akan mengatakan:
satu kali masih boleh, dua kali tergantung keadaan tetapi tiga kali tiada ruang
untuk mengampuni.
Akan tetapi bagi mereka yang panjang
sabar, lemah lembut dan murah hati lagi rahim, anjuran Yesus untuk mengampuni
70 kali 7 kali pasti bisa dilakukan, karena Tuhan telah menganugerahkan kepada
mereka karunia khusus untuk selalu bisa mengampuni. Mengampuni 7 kali saja
adalah isi hukum Taurat. Mengampuni sampai 70 kali 7 kali (Mat 18:21-19.1)
adalah isi hati Tuhan yang menunjukkan belaskasih dan kerahiman-Nya untuk
menyelamatkan kita. Tuhan sendiri bukan hanya mengatakan hal itu tetapi akan
terbukti pada saat Ia menjalani hukuman salib dan dari salib Ia berseru: Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak
tahu apa yang mereka perbuat ! Ungkapan pengampunan ini justada baru
diucapkan Yesus setelah Ia mengadakan perjalanan panjang dalam penderitaan yang
tiada taranya sambil memikul salib ke Golgotha dan setelah Ia tergantung di
kayu salib. Saya mengatakan bahwa pengampunan Tuhan tiada batas sebab angka
perkalian 70 kali 7 kali secara matematis berjumlah 490 kali. Angka ini
melebihi angka jumlah hari dalam setahun. Kalau demikian pengampunan Tuhan itu
tidak dibatas oleh hari, minggu, bulan dan tahun. Pengampunan Tuhan melampaui semuanya
dan terjadi untuk semua yang berdosa. Pengampunan seperti ini bertujuan untuk menyelamatkan.
Kalau melihat keadaan dosa bangsa Israel
pada zaman nabi Yehezkiel sesungguhnya Tuhan tidak perlu mengutus Yehezkiel lagi,
Ia langsung menghukum bangsa ini. Akan tetapi Ia memberi perintah kepada Yehezkiel
untuk menjadikan dirinya sebagai lambang bagi umat Israel. Ia harus memikul
barang-barangnya setiap hari ke luar untuk menunjukkan kepada bangsa Israel
bahwa beginilah jadinya keadaan mereka kalau dikalahkan musuh dalam peperangan
yang sudah terbayang di depan mata. Tidak ada cara untuk selamat selain
bertobat. Kalau mereka bertobat jalan pengampunan akan terbuka lebar dan mereka
semua akan diselamatkan (bdk Yeh 12::1-12)
Kalau Tuhan sudah menyiapkan rahmat
pengampunan tiada batasnya, maka kita pun berusaha untuk selalu bertobat dan mengaku
dosa-dosa kita, agar kita selamat !