Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Agustus 11, 2016

MENGAMPUNI TIADA BATAS !



Bagi mereka yang memiliki sifat dendam kesumat, mengampuni orang yang berbuat salah atau yang sudah menyakiti hati mereka bukanlah suatu jalan keluar yang baik, melainkan pekerjaan sia-sia. Bagi mereka semboyannya hanya satu: tiada maaf bagimu ! Yang ada dalam kamus rohani mereka hanyalah gigi ganti gigi atau mata ganti mata. Bagi mereka yang kesabarannya terbatas, mereka akan mengatakan: satu kali masih boleh, dua kali tergantung keadaan tetapi tiga kali tiada ruang untuk mengampuni.

Akan tetapi bagi mereka yang panjang sabar, lemah lembut dan murah hati lagi rahim, anjuran Yesus untuk mengampuni 70 kali 7 kali pasti bisa dilakukan, karena Tuhan telah menganugerahkan kepada mereka karunia khusus untuk selalu bisa mengampuni. Mengampuni 7 kali saja adalah isi hukum Taurat. Mengampuni sampai 70 kali 7 kali (Mat 18:21-19.1) adalah isi hati Tuhan yang menunjukkan belaskasih dan kerahiman-Nya untuk menyelamatkan kita. Tuhan sendiri bukan hanya mengatakan hal itu tetapi akan terbukti pada saat Ia menjalani hukuman salib dan dari salib Ia berseru: Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat ! Ungkapan pengampunan ini justada baru diucapkan Yesus setelah Ia mengadakan perjalanan panjang dalam penderitaan yang tiada taranya sambil memikul salib ke Golgotha dan setelah Ia tergantung di kayu salib. Saya mengatakan bahwa pengampunan Tuhan tiada batas sebab angka perkalian 70 kali 7 kali secara matematis berjumlah 490 kali. Angka ini melebihi angka jumlah hari dalam setahun. Kalau demikian pengampunan Tuhan itu tidak dibatas oleh hari, minggu, bulan dan tahun. Pengampunan Tuhan melampaui semuanya dan terjadi untuk semua yang berdosa. Pengampunan seperti ini bertujuan untuk menyelamatkan.

Kalau melihat keadaan dosa bangsa Israel pada zaman nabi Yehezkiel sesungguhnya Tuhan tidak perlu mengutus Yehezkiel lagi, Ia langsung menghukum bangsa ini. Akan tetapi Ia memberi perintah kepada Yehezkiel untuk menjadikan dirinya sebagai lambang bagi umat Israel. Ia harus memikul barang-barangnya setiap hari ke luar untuk menunjukkan kepada bangsa Israel bahwa beginilah jadinya keadaan mereka kalau dikalahkan musuh dalam peperangan yang sudah terbayang di depan mata. Tidak ada cara untuk selamat selain bertobat. Kalau mereka bertobat jalan pengampunan akan terbuka lebar dan mereka semua akan diselamatkan (bdk Yeh 12::1-12)

Kalau Tuhan sudah menyiapkan rahmat pengampunan tiada batasnya, maka kita pun berusaha untuk selalu bertobat dan mengaku dosa-dosa kita, agar kita selamat !

Adhitz Ads