Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Agustus 06, 2016

WARTA INI BUKAN DONGENG !



Biasanya banyak pengkotbah, penginjil atau pewarta memakai cerita-cerita dongeng sebagai ilustrasi untuk kotbah mereka. Ilustrasi itu kadang-kadang cocok, kadang-kadang juga tidak cocok. Dongeng-dongeng itu kadang juga dipakai hanya sekedar selingan untuk membuat para pendengar tertawa, agar warta yang disampaikan itu menarik perhatian pendengar.

Semua yang termuat dalam Kitab Suci, bukanlah cerita dongeng atau isapan jempol belaka, melainkan fakta sejarah bangsa Israel yang diangkat sebagai pengalaman iman yang disyeringkan kepada orang lain. Suatu pengalaman bagaimana manusia melihat kehidupannya selalu berada dalam penyelenggaraan Ilahi dan tak pernah mungkin terjadi tanpa adanya campur tangan dari yang Ilahi itu.

Dalam bacaan pertama Daniel menceritakan pengalaman rohaninya, ia melihat kemuliaan Allah dalam bentuk Seorang yang sudah lanjut usianya, berpakaian putih bagaikan salju. Dia duduk di atas tahkta yang bernyala dengan roda-roda terdiri dari api yang berkobar-kobar dengan beribu-ribu orang melayani Dia. Lalu seorang Anak Manusia yang menyerupai Dia muncul dan menerima kuasa dari pada-Nya. Anak itu kemudian memimpin Kerajaan yang tak akan binasa (Dan 7:9-10.13-14).
Siapakah Anak manusia itu? Jawabannya ada dalam kisah Lukas dalam cerita Injil hari ini. Lukas menceritakan pengalaman Petrus, Yakobus dan Yohanes yang melihat Yesus berubah rupa di puncak gunung di mana mereka berada. Mereka melihat Dia sedang berbincang-bincang dengan Musa dan Elia. Pada saat bersamaan mereka mendengar suara dari langit yang berseru: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”. Apa yang dilihat dalam pengalaman rohani Daniel, kini terpenuhi dalam pengalaman ketiga rasul itu (Luk 9:28b-36)

Atas dasar pengalaman nyata yang dialami oleh ketiganya, maka Petrus dalam suratnya hari ini memberi kesaksian yang jelas dan tegas bahwa mereka bukan berdongeng tetapi bersaksi tentang apa yang mereka lihat dan alami bersama Yesus. Karena itu dalam suratnya dia mengajak kita dengan berkata: “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu” (bdk 2 Petr 1:16-19). Kehadiran Yesus di tengah bangsa-Nya sendiri bukanlah cerita dongeng melainkan kisah nyata, sebuah sejara keselamatan yang direncanakan Allah bagi manusia yang berdosa. Kehadiran-Nya merupakan penggenapan sabda yang dituturkan para bapa bangsa dan para nabi Israel yang telah menerima pesan-pesan surgawi, yang telah mengalami perjumpaan dengan Allah.

Kalau kini kita melanjutkan warta ini, bukan saja karena tugas yang kita terima melalui sakramen baptis dan krisma, melainkan karena kita juga telah dihantar ke pengalaman yang sama, pengalaman akan peran serta Tuhan dalam kehidupan pribadi dan keluarga kita masing-masing. Kita menjadi saksi seperti Petrus dan kawan-kawannya, saksi tentang kebenaran dari Allah yang teleh mengutus putera-Nya bagi keselamatan kita.

Adhitz Ads