Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Agustus 05, 2016

SELALU ADA AKIBAT DARI PERBUATAN BAIK DAN BURUK !



Dalam Kitab Suci ada ungkapan yang berbunyi demikian: “Barangsiapa menabur angin, mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya” (Hos 8:7)

Dalam perjanjian lama selalu ada keyakinan yang sama seperti yang dikatakan oleh nabi Hosea di atas, yaitu setiap orang yang menabur kejahatan akan menuai derita, setiap orang yang menabur kebaikan akan menuai berkat. Sebagai analoginya, dalam perjanjian baru Tuhan Yesus dalam wejangan-Nya mengatakan hal ini dalam bentuk perumpamaan: “setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik” (Mat 7:17). Singkatnya, ada efek yang baik atau buruk dari setiap tindakan positip atau negatip kita. Dalam agama tertentu hal ini disebut karma, khususnya yang berhubungan dengan tindakan negatip.

Kitab Nahum dalam nubuatnya hari ini menyampaikan semacam kecaman yang berbuah negatip bagi kota para penumpah darah. “Celakalah kota penumpah darah itu. Aku akan melemparkan barang keji ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan engkau serta berkata: "Niniwe sudah rusak! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari penghibur-penghibur untuk dia” (Nah 3:1.6-7). Nubuat ini ditujukan kepada kota Niniwe karena rupanya setiap hari kota ini telah melakukan kejahatan pembunuhan terhadap satu sama lain. Jika kita membandingkan dalam sejarah manusia baik di masa lalu maupun sekarang, buah yang sama tampaknya selalu terjadi. Misalnya: Kerajaan kafir Romawi yang telah membunuh ratusan ribu pengikut Kristus di masa jayanya, justru menjadi bumerang kehancuran baginya dan Roma menjadi pusat kekristenan. Ada banyak juga negeri lain mengalami hal yang sama. Kejahatan pemimpin menjadi kerugian bagi  negeri. Pemimpin Irak, Saddam Husein membunuh begitu banyak musuhnya, menjadi bumerang kebinasaan bagi dirinya sendiri dan keluarga bahkan negara seluruhnya, demikian pun Gadafi, pemimpin Libya. Sebentar lagi akan terjadi juga pada Suriah yang kini hancur berantakan karena perang saudara.

Dalam wejangannya hari ini Tuhan Yesus mengatakan pandangan-Nya sebagai berikut: “Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya” (Mat 16:27). Dalam wejangan ini, jika ditafsir secara harafiah, Yesus mengatakan bahwa, ada balasan dari setiap perbuatan, namun itu baru akan terjadi pada pengadilan terakhir, bukan sekarang. Sesuai dengan hukum cinta kasih, Allah akan mengadili orang hidup dan mati pada saat pengadilan terakhir. Tetapi mengapa sekarang ini seolah-olah ada pengadilan bagi orang benar dan tidak benar? Apa yang terjadi secara langsung seperti yang kita lihat dalam hidup nyata sekarang ini adalah efek domino dari perbuatan kita dan karena ada pengadilan manusia. Yang baik akan menerima hadiah/berkat/rahmat, sedangkan yang jahat akan menerima hukuman.

Semakin banyak berbuat baik, semakin banyak menerima kebaikan, meskipun di dalamnya seringkali ada derita yang menghadang!

Adhitz Ads