Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Oktober 20, 2016

BERAKAR DALAM KASIH !



Tiga kebajikan pokok dalam hidup kristiani adalah iman, harap dan kasih. Kebajikan-kebajikan ini diberikan Tuhan kepada manusia guna membantu manusia untuk mengimani Dia dan semua kebenaran yang diajarkan-Nya, berharap kepada-Nya dalam suka dan duka, dan tetap mengasihi Dia dalam untung dan malang. Kebajikan terbesar dari ketiganya adalah KASIH. Walaupun kasih itu terbesar namun ketiganya harus bertumbuh dan berkembang bersama, sebab ketiganya harus saling mendukung satu sama lain demi tercapainya kasih yang sempurna di mana hidup kita hanya diliputi damai, sukacita, belaskasih, kemurahan, kerelaan dan kelepasan. Dengan adanya buah-buah kasih ini berarti kasih kita sudah sungguh-sungguh berakar.

Injil Lukas hari, agaknya sulit untuk dimengerti. Isinya tampaknya bertentangan dengan tujuan kedatangan Yesus yang menyelamatkan dan membebaskan. Mengapa dikatakan Aku datang membawa pedang. Pedang itu alat tajam yang dipakai untuk membela dan memotong kayu. Kasih tidak akan sungguh-sungguh berakar bila para pengikut Kristus berada dalam pertentangan atau perpecahan. Yesus adalah seorang yang sangat radikal, tokoh pembaharu yang hidup dan cara bicara-Nya lain daripada para tokoh agama dalam agama Yahudi. Dalam pengajaran-Nya, Ia selalu mengutamakan iman, yang dikobarkan oleh pengharapan dan kasih. Tetapi kita tahu, tidak semua orang sanggup menerima apa yang diminta-Nya, bahkan banyak dari pengajaran-Nya menimbulkan salah paham dan perselisihan antara Dia sendiri dengan para pemuka itu. Orang yang setia dan taat pasti mau mengikuti Dia, sedangkan orang yang tidak setia dan tidak taat pasti menolak semua kebenaran yang diajarkan-Nya. Sesudah mendengarkan pengajaran-Nya terjadi konflik batin di dalam diri para pendengar-Nya yaitu: apakah mau tetap tinggal mencintai cara hidup manusia lama ataukah mau berubah menjadi manusia baru. Ada dilemma yang menimbulkan pertentangan. Hingga saat ini kita lihat selalu terjadi konflik antara orang yang bertahan pada statusquo dan orang yang mau meninggalkannya. Sampai pada titik ini kasih harus mempersatukannya. Karena kasih harus menjadi semakin berkualitas dan dalam.

Sebagai ahli Taurat Paulus sudah belajar banyak tentang arti hidup dan perjuangannya. Ia tahu bahwa tidak semua orang mau menerima kebenaran itu dengan mudah. Karena itu dia menyatakan perhatiannya dengan selalu mendoakan jemaat-Nya di Efesus agar tetap memelihara kasih dan hidup dalam kasih. “Aku juga berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, Aku berdoa , semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah”. Kepenuhan Allah yang dimaksud di sini tidak lain adalah KASIH, sebab Allah adalah kasih.

Hidup yang berakar pada iman, harap dan kasih adalah hidup yang sanggup membawa kita kepada kesempurnaan kasih, yaitu hidup dalam Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan saja.  

Adhitz Ads