Kemarin,
Minggu 16 Oktober 2016, saya menyaksikan salah satu peristiwa penyembuhan terbesar
dalam pelayanan doa penyembuhan, sesudah misa Kebangunan Rohani Katolik di
Gedung Serba Guna Cikanyere. Pelayanan ini dilakukan oleh Mr. Damian Stayne dan
timnya. Dia hadir di Cikanyere sejak 12 Oktober 2016 untuk memberikan seminar
yang bertemakan “Sekolah Penyembuhan dan Pemberian Kuasa” sekaligus latihan (workshop) bagaimana mendoakan orang
sakit yang menderita pelbagai macam penyakit. Seminar ini sangat bagus dan apa
dia ajarkan itu sungguh-sungguh terjadi dalam pelayanan doa penyembuhan itu.
Yang menghadiri misa dan pelayanan itu sekitar 7000-an orang. Kami melihat
sendiri orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang tuli mendengar dan
kesembuhan pelbagai penyakit lainnya. Luar biasa! YESUS HIDUP! Sejak hampir 30
tahun lalu dia mendirikan komunitas kristiani yang cara hidupnya
sungguh-sungguh seperti jemaat gereja perdana dan dari cara hidup itulah mereka
dipakai Tuhan untuk melakukan evangelisasi yang disertai tanda-tanda. Janji
Tuhan Yesus sebelum naik ke surge seperti ditulis Injil Markus bab 16:17-20.
Pelayanan ini sudah menjangkau ke beberapa negara di dunia. Minggu depan mereka
akan membuat pelayanan di Brasilia.
Perintah
Yesus kepada murid-murid dalam Injil hari ini bukanlah anjuran biasa tetapi
“perintah” yang mengandung legitimasi “adanya pemberian kuasa” kepada 70 murid.
Atas dasar perintah itu mereka pergi berdua-dua dengan isntruksi yang jelas.
Tuaian banyak pekerja sedikit. Pergilah dan aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah serigala dst... Perintah itu ditutup dengan kalimat: sembuhkan orang-orang sakit yang ada di situ
dan katakana kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Lanjutan
perintah kita tahu dari Kitab Suci para murid itu mengalami banyak mujizat
dalam pelayanan mereka. 70 murid ini terdiri dari 12 orang yang kemudian
menjadi rasul dan orang lain yang tidak menjadi rasul (Luk 10:1-9. Yang tidak
menjadi rasul ini tentu mewakili orang-orang lain yang percaya kepada Yesus
Kristus. Perintah ini kemudian ditulis lebih jelas lagi dalam Injil Markus yang
saya tulis dalam alinea pertama di atas dan juga ada perintah lain yang ditulis
Matius dalam bab 28: 18-20.
Perintah
ini adalah legimitasi bagi setiap murid Kristus untuk melakukan evangelisasi
yang disertai tanda-tanda. Akan tetapi perintah ini bukan dilakukan begitu saja
tanpa belajar, berlatih, melihat dan mengalami melalui proses pendidikan,
kursus dsb. Walaupun kita sudah mendapat perintah langsung melalui sakramen baptis
dan krisma namun proses untuk membuat pelayanan yang benar harus dipelajari
supaya kita tidak membuat pelayanan salah kaprah atau tidak sesuai dengan
kehendak Tuhan sendiri. Kita tahu banyak murid Kristus di zaman ini yang
melakukan pelayanan evangelisasi yang disertai tanda-tanda tetapi banyak di
antaranya menjadi sesat karena tidak adanya bimbingan rohani yang benar.
Dalam
suratnya kepada Timoteus hari ini St. Paulus mengatakan dengan terus terang
siapa dari muridnya menjadi sesat. Damas
telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Aleksander tukang tembaga telah
pergi sebab membuat banyak kejahatan serta menentang kita. Yang tinggal cuma
Lukas. Para ahli Kitab Suci menilai bahwa Lukas inilah yang diakui menulis
Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Lukas yang kita rayakan pestanya hari ini
adalah orang Antiokhia dari keluarga kafir. Nama sebenarnya Lukanos tetapi
kemudian disingkat Lukas saja. Sesudah pertobatannya ia bergabung dengan Paulus
dan menemani perjalanan misi Paulus ke Makedonia, Yerusalem dan Roma. Ia selalu
mengunjungi Paulus dalam tahanan di Yerusalem. Dalam perjalanan dan perkenalan
itu ia mengumpulkan bahan-bahannya untuk menulis Injil dan kemudian Kisah Para
Rasul. Pandangannya sangat dipengaruhi oleh ajaran Paulus bahwa keselamatan itu
ditujukan untuk segenap bangsa manusia. Perhatian untuk pewartaannya khusus
ditujukan kepada orang miskin dan ulasan tentang belaskasih Allah bagi manusia
melalui pengampunan. Maka injilnya disebut Injil Kerahiman Allah. Ia wafat
dalam usia 84 tahun sebagai martir dan dihormati sebagai pelindung para
pelukis.
Pengalaman
Paulus dan Lukas serta para murid lain itulah yang menegaskan bahwa Yesus
sungguh-sungguh memberi perintah untuk evangelisasi yang akan disertai
tanda-tanda.