Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Oktober 06, 2016

MENYEMBAH TUHAN DENGAN ROH DAN KEBENARAN !



Sekumpulan pemuda mahasiswa setiap hari sepulang kuliah selalu pulang melewati sebuah Gereja yang hampir tak pernah mereka kunjungi. Setelah beberapa kali mereka melintasi Gereja itu, suatu saat mereka bersepakat untuk masuk ke dalamnya sekedar untuk melihat-lihat lukisan-lukisan yang indah dan menarik. Mereka terkagum-kagum memperhatikan semua itu terutama ketika mereka melihat gaya arsitektur sekitar altarnya yang amat indah dan menawan. Keesokan harinya mereka sepakat untuk masuk lagi. Ketika mata mereka terarah ke altar dan tabernakel tiba-tiba tampak percikan cahaya yang sangat memikat menyentuh hati sanbubari mereka yang terdalam. Mereka tertegun lalu berlutut memuliakan Tuhan dalam lagu rohani yang sering mereka nyanyikan: How Great Thou Art. Mereka bernyanyi bersama-sama mengulangi syair yang sama dan lama kelamaan  tanpa mereka sadari mereka menyanyi bukan lagi menyanyi dengan kata-kata biasa tetapi menyanyi dalam bahasa roh (singing in the spirit) yang sangat indah. Pengalaman yang indah ini menakjubkan dan membuat mereka kembali ke rumah masing-masing dengan hati penuh sukacita. Pengalaman pemuda-pemuda ini adalah pengalaman rohani bagaimana sesungguhnya mereka mulai menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran.

Selanjutnya mereka mengajak semakin banyak orang ke gereja itu dan mereka berdoa pujian dan penyembahan secara spontan diselang-selingi lagu-lagu rohani gaya anak muda. Makin lama pertemuan itu bukan saja berdoa dan bernyanyi tetapi mereka membaca Kitab Suci disusul syering pengalaman. Gerakan spontanitas ini makin lama berkembang makin meluas dan inilah awal mula munculnya gerakan kharismatik dalam Gereja kita. Sebuah gerakan pembaharuan yang makin lama makin menarik begitu banyak orang kepada pertobatan, cinta sakramen, cinta sabda Tuhan, sambil berkumpul dan berdoa bersama serta berbagi suka dan duka dalam syering lalu membantu mereka yang berkekurangan, mengunjungi orang sakit dan mendoakan mereka. Dari kegiatan itu terjadi mujizat-mujizat penyembuhan dsb.

St. Paulus dalam bacaan pertama hari ini mengeritik cara pujian dan penyembahan jemaat Galatia yang sesungguhnya sudah dimulai dengan baik seperti pengalaman pemuda-pemuda di atas. Tetapi karena pengaruh dari gaya lama (hukum Taurat) tampak begitu kuat akhirnya mereka kembali terjerumus ke dalamnya, yakni lebih memperhatikan ritus-ritus serta persembahannya dan bukan pertobatan serta pembaharuan hidup. St. Paulus mengatakan mereka sebagai orang bodoh, suatu keritikan yang amat tajam yang pernah dilontarkan Paulus. “Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?......”(bdk Gal 3:1-5)

Dalam hubungan dengan pujian dan penyembahan kepada Tuhan Yesus telah mengajarkan bagaimana berdoa yang baik. Bandingkan doa Bapa Kami yang diajarkan-Nya dalam injil kemarin. Daam Injil hari ini Yesus mengatakan: Jika kita meminta, memohon dan mengetuk pintu rumah Bapa melalui doa, maka Bapa akan memberi yang terbaik yaitu Roh Kudus, supaya oleh Roh ini kita dapat menyembah DIA dalam roh dan kebenaran, sebab Roh Kudus adalah Roh yang akan membantu dan menolong kita untuk melakukan kehendak Allah dengan baik. Tak ada hadiah yang lebih besar yang diberikan Bapa dan Putera kepada manusia selain Roh Kudus. Roh yang menghidupkan Gereja untuk menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, sehingga umat Allah dapat menikmati karunia-karunia yang menguduskan dan karunia-karunia yang menggerakkan pelayanan kita bagi Tuhan dan sesama.

Adhitz Ads