Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Oktober 24, 2016

KATA-KATA HAMPA ITU RACUN !



Komunikasi antar manusia ditandai dengan adanya bahasa. Ada bahasa keluarga, suku, daerah, bahasa suatu pulau dan bahasa nasional serta internasional. Dengan tahu dan mengerti bahasa manusia dapat membangun kebersamaan dan kerja sama, baik secara keluarga hingga secara international. Bahasa itu bisa mempersatukan tetapi juga bisa memecahbelah. Bahasa bisa membangun keakraban dan cinta tetapi juga bisa merusak dan menimbulkan marah, benci dan dendam. Bahasa bisa menjadi alat untuk berunding tetapi juga dapat menjadi alat untuk menciptakan permusuhan. Dalam bahasa, ada kata-kata yang mengandung berkat, memberi semangat tetapi ada juga kata-kata yang mengandung kutukan dan membuat orang berputus asa. Kata-kata buruk, umpatan, maki, marah termasuk kata-kata hampa. Kata-kata hampa itu meracuni kehidupan manusia dan dampaknya amat negatip, menimbulkan luka batin apalagi kalau kata-kata itu diucapkan setiap hari, baik bagi mereka yang menggunakannya maupun bagi mereka yang menjadi sasarannya. Kata-kata lebih jahat akibatnya dari pada memukul. Orang bilang untuk mengetahui sifat seseorang perhatikan dan dengar saja kata-kata yang diucapkannya.

St. Paulus hari ini mengingatkan kita akan pemakaian kata-kata hampa itu. Ia berkata: “jangan kamu disesatkan dengan kata-kata hampa, sebab kata-kata hampa mendatangkan murka Allah dalam arti punya efek negatip, bagi pemakainya dan orang yang menjadi sasarannya. Jangan berkawan dengan orang-orang seperti itu”. Anak-anak terang (yang sudah diselamatkan) tidak pantas memakai kata-kata hampa dalam hidupnya, sebab mereka akan kehilangan berkat dan kasih karunia dari Roh Kudus. Orang yang sering memakai kata-kata hampa itu adalah racun bagi masyarakat, bagi negeri, bagi siapa saja yang menjadi sasaran ucapannya. Hidup kita sudah dikuduskan oleh sakramen-sakramen tetapi kekudusan itu bisa ternoda oleh kata-kata hampa. Ia merusak hubungan antar manusia, merusak kerja sama dan kasih persaudaraan, ia menimbulkan rasa sakit dan penyakit dan bisa mematikan orang lain (bdk Ef 4:32-5:8)

Kata-kata yang diucapkan Yesus selalu menyejukkan, menguatkan, meneguhkan iman, harapan dan kasih, menyembuhkan penyakit, memerdekakan orang dari rasa putus asa, menobatkan yang berdosa, dst. Kata-kata Yesus penuh berkat sebab apa yang diucapkan-Nya membebaskan dan menyelamatkan. Wanita yang sudah 18 tahun diikat oleh roh hingga menjadi bungkuk disembuhkan Yesus hanya dengan berkata: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh”! Pada saat itu juga wanita sembuh dan bebas dari kuasa setan yang telah mengikatnya (Luk 13:10-17). Yesus mengajak kita untuk mengasihi sesama dengan kata-kata yang menimbukkan rahmat, dorongan, semangat, kekuatan. Sumber untuk mengucapkan kata-kata berkat itu berasal dari hati, maka jagalah hati agar selalu penuh kasih dan kebaikan. Mulut itu hanya alat yang dipakai untuk mengucapkan apa yang datang dari hati. supaya kata-kata kita tidak hampa maka hati harus dibersihkan dari segala sampah dosa, iri benci dan dendam. Hendaknya hati selalu diisi dengan cinta, damai dan kasih karunia Roh Kudus. Amin    

     

Adhitz Ads