Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Oktober 11, 2016

KESELAMATAN: KARENA KRISTUS ATAUKAH HUKUM TAURAT ?



Hingga saat ini masih banyak saudara-saudari kita yang masih berpegang teguh pada keyakinan mereka bahwa, bila kita tidak menjalankan kewajiban Taurat, mempersembahkan korban binatang untuk menghormati arwah leluhur, maka hidup kita tidak akan diberkati atau kita mudah terkena mala petaka, atau nanti akan mendapat banyak halangan dalam usaha dan cita-cita. Tidak heran kalau di mana-mana kita lihat saudara-saudari ini selalu mendahulukan kewajiban Taurat itu dari pada doa syukur dan permohonan secara Kristiani ataupun Ekaristi. Alasannya: para leluhur itu akan marah karena peran mereka diabaikan? Pertanyaannya: apakah arwah orang mati masih memiliki sifat seperti pada manusia yang hidup yaitu bisa benci, marah dan dendam? Apakah arwah para leluhur itu yang menentukan nasib hidup kita ataukah Allah yang mahatinggi, Pencipta langit dan bumi dan segala isinya? Apakah arwah leluhur itu yang menebus dosa kita ataukah Yesus Kristus, satu-satunya Juru Selamat kita? Apakah korban binatang itu jauh lebih tinggi dari pada korban Yesus Kristus di salib?

Pertanyaan-pertanyaan ini bukan untuk menentang Taurat atau hukum adat istiadat, bukan juga karena tidak menghormati arwah para leluhur dan mereka yang sudah meninggal dunia. Tetapi untuk mengingatkan kita bahwa orang-orang yang telah dibaptis karena iman akan Yesus Kristus adalah manusia Perjanjian Baru, manusia yang seharusnya yakin bahwa kita diselamatkan oleh darah Yesus Kristus, bukan oleh darah binatang. Karena itu kita bukan lagi hidup di bawah kuasa perjanjian lama (hukum Taurat) tetapi kuasa perjanjian baru (hukum Kristus). Maka kata St Paulus di tempat lain: selaraskan imanmu dengan kehendak Tuhan – hukum Kristus dan bukan hukum manusia (Taurat). Para bapa gereja telah mengingatkan kita akan bahaya dualisme dalam penghayatan iman, yaitu akan menjauhkan kita dari kehendak Tuhan. St. Paulus dalam bacaan pertama hari ini mengatakan: “Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan” (Gal 5:4-5) yang tidak lain adalah yaitu Kristus sendiri.
Suatu saat Yesus diundang makan di rumah seorang Farisi, orang-orang Farisi yang juga hadir di situ merasa heran karena Yesus tidak mencuci tangan (kewajiban hukum Taurat). Yesus pun memberi wejangan keras kepada mereka kata-Nya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?”. Sejak awal hukum Taurat ditulis untuk membantu manusia agar sanggup menyelaraskan hidupnya dengan kehendak Tuhan, namun sayangnya Taurat pada umumnya menekankan aspek lahiriah bukan yang batiniah. Orang Farisi ikut menggarisbawahi yang lahiriah itu dari pada yang batiniah, sebab mereka hidup di bawah perintah Taurat.

Kita bersyukur bahwa sebelum kedatangan Yesus Kristus Musa telah menulis hukum Taurat agar ditaati umat Israel. Hukum ini dipakai sebagai penuntun bagi mereka agar menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan sesama. Sebelumnya dalam surat kepada jemaat Galatia yang sama ini St. Paulus telah mengatakan Taurat seperti ini: “Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus” (Gal 3:23-26). Taurat hanyalah penuntun sampai Kristus datang. Kristus yang menyelamatkan kita bukan hukum Taurat.


Adhitz Ads