Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Oktober 09, 2016

MENJADI TAHIR !

Jika kita sakit kerinduan terbesar kita saat itu adalah sembuh dari sakit yang diderita. Kita semua tidak suka pada penyakit dan menderita sakit, entah itu penyakit jasmani ataupun penyakit rohani. Dengan kata lain kita ingin sehat seumur hidup. Tetapi apakah keinginan seperti dapat terwujud 100%. Rasanya tidak mungkin. Penyakit dapat mendera siapa pun, baik para raja dan bangsawan maupun orang kecil dan miskin, baik para pejabat maupun rakyat jelata, baik para cendikiawan maupun orang-orang yang tidak berpendidikan, baik para rohaniwan maupun umatnya. Ujung dari sakit dan penderitaan adalah kematian, sebab semua orang akan menuju ke sana.

Walaupun demikian nasibnya hidup ini, bagaimana pun juga jika kita sakit pasti kita ingin sembuh. Demikianlah keinginan Naaman, panglima raja Aram. Ia menderita kusta, penyakit yang amat buruk pada zaman itu. Ia telah berusaha ke mana-mana mencari obat di negerinya, tetapi tak satupun yang dapat menyembuhkan dia. Suatu saat seorang hamba Israel yang bekerja padanya memberi nasihat, “jika bapak pergi ke negeriku, di sana ada nabi yang bisa membantu menyembuhkanmu”. Naaman demikian rendah hati dan mendengarkan nasihat hamba itu. Berbekalkan rekomendasi dari raja di negerinya ia pergi ke sana diiiringi beberapa anak buahnya sambil membawa bahan-bahan persembahan jika disembuhkan. Kedatangannya ke Israel sangat dicurigai raja Israel karena rekomendasi raja yang mengirim surat itu dianggap sebagai jebakan oleh raja Israel. Tetapi nabi Elisa menenangkan hati raja Israel dan memintanya supaya Naaman menghadap dia saja.

Setibanya Namaan di tempat nabi Elisa, melalui pembantunya nabi itu menyuruh Naaman pergi mencelupkan dirinya sebanyak 7 kali di sungai Yordan, maka ia akan sembuh. Dengan berat hati ((saking tidak bertemu nabi) Naaman pergi juga dan mencelupkan dirinya di sungai Yordan. Apa yang terjadi? Mujizat! Kulit tubuhnya kembali seperti kulit bayi yang baru lahir. Naaman sembuh total. Hatinya penuh sukacita. Karenanya segala persembahan mau diserahkan kepada nabi tetapi Elisa menolaknya. Pengalaman kesembuhan itu membuat Naaman percaya kepada Allah Israel. Pengalaman sembuh dari penyakit adalah pengalaman kasih Allah yang membuat Naaman mengakui Allah Israel dan menyembahnya. Ini pengalaman yang menarik dan mengagumkan (bdk 2 Raj 5:14-17).

Pengalaman yang sama dialami sepuluh orang kusta yang mengalami kesembuhan di perjalanan menuju tempat imam-imam Israel yang harus memberi rekomendasi atas peristiwa kesembuhan bila terjadi kesembuhan. Mereka melakukan hal itu atas suruhan Tuhan Yesus, sebab sebelumnya dari jauh saja mereka telah memohon kesembuhan pada-Nya di saat Dia sedang dalam perjalanan memasuki sebuah desa. Setelah mereka sembuh mereka bersukacita dan pulang ke rumah masing-masing kecuali seorang Samaria kembali kepada Yesus dan menyampaikan ucapan syukurnya (bdk Luk 17:11-19).

Elisa dan Tuhan Yesus melakukan mujizat penyembuhan itu karena hadirnya kuasa Allah yang bekerja di dalam diri dan pelayanan mereka. Kerajaan Allah sudah ada padamu, demikian kata Yesus, pada saat Ia memulai karya-Nya. Menjadi tahir dari kusta pada zaman Yesus adalah sebuah peristiwa ajaib dan langkah, seperti juga halnya terjadi pada zaman nabi Elisa. Penyakit ini menakutkan sebab mematikan dan membuat seseorang akan dikucilkan. Orang kusta dicap pendosa, sebab menurut pandangan orang pada zaman itu, orang yang kena kusta adalah akibat dari kejahatan yang mereka lakukan. Namun bagi Allah tidak ada perbedaan antara yang sehat dan sakit, antara yang suci dan berdosa. Semua manusia adalah anak-anak kesayangan-Nya, citra-Nya atau gambar-Nya. Siapa saja yang datang kepada-Nya akan diterima sebagai anak kesayangan-Nya. Jika yang datang membutuhkan kesembuhan, mereka diberi kesembuhan, jika yang datang itu berdosa mereka diampuni, jika yang datang orang baik mereka diterima sebagai orang baik juga.

St. Paulus dalam bacaan kedua hari ini menggarisbawahi kesaksiannya tentang kasih Allah itu demikian: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." (bdk 2 Tim 2:8-13). Semua makhluk citra Allah dan yang percaya kepada Kristus akan diterima sebagai anak-anak kesayangan Allah. Semua yang mati dengan Dia dan akan hidup dengan Dia juga. Ini adalah jaminan yang tak akan berubah, selama kita tekun dan setia kepada-Nya. Karena itu jika kita berada pada posisi tetap tekun dan setia, walaupun kita berdosa, maka Ia akan menerima kita apa adanya. Belaskasih-Nya melampaui pengertian kita. Semua akan ditahirkan-Nya.  

Adhitz Ads