Gereja Yesus Kristus didirikan oleh Roh
Kudus pada hari Pentakosta, melalui para rasul yang mengalami kehadiran-Nya. Saksi-saksi dari peristiwa besar ini adalah orang
Yahudi yang datang dari mana-mana ke Yerusalem, yang menghadiri pesta syukur
panen raya. Pada hari itu ketika Roh Kudus turun atas para rasul, mereka dapat
berbicara dalam bahasa baru (bahasa roh)
tetapi dimengerti oleh para pendengarnya bahwa mereka berbicara dalam bahasa
Arab, Mesopotamia, Kapadokia, Pontus, Pamfilia dsb. Dengan berbicara seperti
itu mereka sungguh dipersatukan sebagai satu bangsa milik Tuhan yang memenuhi
janji-Nya: mengutus Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia, lalu mengutus Roh
Kudus untuk menolong dan menghibur semua
murid Kristus yang melanjutkan karya-Nya.
Kemarin
saya katakan bahwa tanpa Roh Kudus, Gereja tak mungkin bertumbuh, berkembang
dan berbuah. Setelah Yesus Kristus naik ke surga, Roh Kuduslah yang melanjutkan
karya penebusan itu dan hal ini akan terus dilanjutkan-Nya hingga akhir zaman,
dengan cara memimpin para rasul serta segenap orang beriman melalui pelbagai
macam karunia yang diberikan-Nya. Karunia-karunia itu berupa karunia untuk
menguduskan dan untuk membantu pelayanan. Semua karunia yang diberikan Roh
Kudus itu penting sebab itu adalah perlengkapan suci yang diberikan oleh Allah
sendiri kepada umat-Nya. Karena itu jika menghujat karunia-karunia Roh Kudus dan
menyamakan karunia-karunia itu dengan pekerjaan setan maka kita menghujat Roh
Kudus itu sendiri. Menurut bacaan Injil hari ini perkataan itu adalah dosa dan
dosa itu termasuk dosa yang tidak dapat diampuni (bdk Luk 12:8-12). Mengapa tak
dapat diampuni? Penghujatan merupakan serangan langsung terhadap Tuhan dengan
perkataan baik lisan atau maupun tulisan. Bila manusia merendahkan - meremehkan –
menyangkal peran Roh Kudus dalam hidup dan pelayanan Gereja dan dalam
tubuhnya sendiri sebagai kenisah Roh Kudus, maka ia menghujat Roh Kudus. Ini peringatan keras dari Tuhan Yesus agar
kita berhati-hati dalam menanggapi semua pekerjaan Tuhan di bumi ini. Segala
mujizat yang ada dikerjakan oleh Roh Kudus. Saat kita menghadapi tantangan
iman, Roh Kudus akan membantu kita untuk memberi jawaban yang benar atas apa
yang kita yakini.
St.
Paulus memuji jemaat Efesus karena iman mereka akan Tuhan Yesus dan perbuatan
kasih mereka terhadap orang-orang kudus yang bekerja bagi Tuhan dalam pelayanan
mereka. Paulus juga bersyukur dan berkata: “Aku
pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu
dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang
mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal
Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu
mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya
kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus” (bdk Ef
1:15-23)
Sikap
seperti inilah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup manusia. Munculnya sikap ini
tentu tidak terlepas dari pekerjaan Roh Kudus yang telah membaharui mereka
ketika Paulus dalam pewartaannya di tengah mereka telah berdoa untuk pencurahan
Roh Kudus.
Menerima
dan mengakui karya Roh Kudus beserta kharisma-kharisma yang diberikan-Nya
adalah pengakuan iman yang benar atas peran Roh Kudus dalam Gereja dan hidup
manusia. Menyingkirkan atau melawan semua godaan untuk menghujat Roh Kudus
adalah sebuah cara dan tindakan yang benar untuk membebaskan diri dari bahaya
melakukan dosa menghujat Roh Kudus. Tuhan itu mahabaik tetapi jangan pernah
menyangkal atau menghujat-Nya.
St.
Theresia dari Avilla adalah perempuan kudus yang menghargai semua pekerjaan
Tuhan dalam hidupnya. Ia diberi karunia yang luar biasa di saat ia sakit berat,
ia mengalami koma selama 4 hari lalu diserang lumpuh selama 3 tahun. Pada saat menderita
itu ia sering bermeditasi dan mengalami perkembangan rohani yang luar biasa
dalam rupa pengalaman ekstase. Pengalaman-pengalaman rohani inilah yang membuat
dia dipenuhi semangat cinta kasih. Ia menjadi tokoh pembaharu biara Karmel
bekerja sama dengan Yohanes Salib. Ia menulis banyak buku antara lain tentang
Istana Batin. Buku-buku ini menjadi kazanah penting dalam Gereja, sebab
pikiran-pikirannya amat ceemerlang tentang bagaimana bertumbuh secara mendalam dalam
hidup rohani. Semua ini terjadi karena pekerjaan Roh Kudus dalam diri manusia. Maka
jangan pernah menghujat Roh Kudus dalam iman kita!