Sejak kuasa Iblis merampas
kebahagiaan Adam dan Hawa di taman Firdaus, tampaknya iblis merajalela merampok
kebahagiaan manusia. Ia meracuni pikiran manusia untuk hidup dalam permusuhan
dengan Tuhan dan sesama manusia, ia menimbulkan pertentangan, kemarahan dan
kebencian serta balas dendam. Akibatnya tak henti-hentinya manusia hidup dalam
peperangan antara suku dengan suku, kampung dengan kampung, desa dengan desa,
bangsa dengan bangsa. Hingga hari ini pun keadaan seperti masih terasa di
mana-mana, meskipun saat ini banyak umat manusia sudah beriman kepada Allah
atau sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Mengapa? Jawabannya,
tidak lain karena masih banyak umat manusia yang hidup menurut keinginan daging
bukan keinginan Roh, masih banyak manusia yang meskipun beriman tetapi tidak
hidup dari imannya melainkan dari nafsu duniawinya.
Ketika Yesus datang mewartakan
kehadiran Kerajaan Allah yang menawarkan keselamatan melalui karya-Nya, ada
yang percaya tetapi ada juga yang tetap menolak, bahkan memberi cap kepada-Nya
bahwa Dia memiliki kuasa Beelzebul, sebab Dia bisa mengusir setan. Menurut padangan
para lawan-Nya, hanya orang yang memiliki kuasa Beelzebul dapat mengusir setan.
Maka dalam injil hari ini Yesus harus memberi penjelasan kepada para
penantangnya bahwa kalau Ia mengusir setan dengan kuasa setan maka kerajaan
setan akan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak akan bertahan. Tetapi kalau Ia
mengusir setan dengan kuasa Ilahi maka kuasa setan pasti dapat dikalahkan
karena setan itu tahkluk di bawah kuasa Allah. “Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan
Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap
bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika
seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang
itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan
membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa
tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." (bdk Luk
11:15-26).
Dalam praktek pengusiran kuasa
setan ini. Gereja Katolik yang kudus, katolik dan apostolik, sejak awal mula
selalu memakai kuasa Yesus Kristus ini, karena iman akan Yesus Kristus yang dalam
hidup dan karya-Nya telah mengalahkan setan teristimewa ketika Ia telah wafat
di salib dan bangkit kembali dari antara orang mati. Maka semua orang yang
beriman kepada Yesus Kristus dapat mengalahkan setan hanya dengan mengatakan: demi
nama Yesus, enyahlah engkau roh jahat! Akan tetapi secara resmi Gereja juga
mengangkat para imam yang ditahbiskan secara khusus sebagai exorcist = mereka diberi
wewenang khusus untuk melakukan pengusiran roh jahat (yang sifatnya kuat
dan legion).
Akan tetapi kata St. Paulus,
dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, dari bacaan pertama hari ini: mereka
yang hidup dari iman akan diberkati, seperti halnya Abraham bapa bangsa Israel.
Setiap orang beriman yang hidupnya benar dan sungguh mempraktekkan imannya
dalam perbuatan-perbuatan baik pasti akan diberkati dan akan bebas dari
gangguan roh jahat. Atau kalaupun mereka diganggu oleh kuasa roh jahat, mereka
tak akan pernah gentar untuk menghadapinya karena mereka mengandalkan kuasa
Tuhan yang mahatinggi, yang tak pernah bisa dilawan oleh kuasa Iblis. Oleh
karena itu hiduplah menurut iman dan bukan menurut hukum Taurat (bdk Gal
3:7-14)
Hari ini kita merayakan pesta
Bunda Maria Ratu Rosario, Bunda Yesus yang telah diperlengkapi oleh kuasa surga
untuk mengalahkan setan karena jasa Yesus Kristus, puteranya. Dalam sebuah
syair dari lagu yang berjudul ROSARIO, kita sering menyanyi: rosario lambang suci, pengalah setan pun
musuh yang kejam (kesaksian tentang hal yang berhubungan syair lagu ini silahkan
baca buku: Mujizat Rosario, terbitan OBOR).