Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Oktober 04, 2016

MENYUSAHKAN DIRI DENGAN BANYAK PERKARA !



Pak Gonsa, demikian ia dipanggil, datang sore-sore ke pastoran. Ia minta waktu dari pastornya agar mau mendengarkan dia. Wajahnya tampak susah dan sangat berbeban. Ketika mereka duduk berdua di ruang tamu, pak Gonsa mulai bercerita keadaan keluarganya. Istrinya sakit karena lumpuh, anak sulungnya tidak mau meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi, walaupun sudah semester enam. Anak kedua sering tidak pulang ke rumah karena selalu bepergian dengan teman-temannya. Sementara itu mereka memelihara babi, beternak ayam, membungakan uang dengan nilai 5%, punya kebun kopi dan cengkeh dengan hasil penjualan yang besar, sawah pun banyak tetapi kini kurang diperhatikan saking keadaan yang kurang menyenangkan dalam rumah tangganya. “Kadang-kadang aku ingin mati saja pastor, ketika memikirkan semua pekerjaan ini”, kata pak Gonsa. “Sekarang saya sangat berputus asa dan sesekali berdoa marah pada Tuhan karena mengapa semua ini menimpa saya” tambahnya.

Demikianlah salah satu penggalan cerita tentang manusia yang sibuk dengan banyak perkara dunia. Pak Gonsa ingin memiliki banyak, ia coba berusaha menggerakkan segala lini kehidupannya dengan banyak kegiatan yang mendatangkan keuntungan. Suatu niat dan usaha yang baik. Namun ketika niat dan usaha itu tidak sesuai dengan keadaan, keterbatasan yang ada maka efeknya bukan lagi membahagiakan tetapi menyusahkan. Kata pastor parokinya itu kepadanya: Pak Gonsa terlampau sibuk dengan banyak perkara, hentikan yang lain, panggil pulang anak sulung dan usahakan agar segalanya dikerjakan dengan tenang dalam doa. Engkau mau memiliki banyak, tetapi sayangnya semua itu tidak memberi kebahagiaan kepadamu, maka tak faedahnya!

Marta ingin melayani Yesus yang bertamu ke rumahnya. Sebagai yang sulung ia bertanggung jawab mengerjakan segal hal yang perlu untuk melayani Tuhan. Mungkin ia menyiapkan banyak menu makanan. Tetapi tatkala ia harus sibuk untuk mempersiapkan semua itu, ia kewalahan dan mungkin tidak akan selesai pada waktunya, maka ia berpikir meminta bantuan orang lain. Ia mengeluh pada Yesus tentang saudarinya Maria yang duduk di bawah kaki Yesus. Yesus langsung mengeritik Marta dan mengatakan: “Marta, engkau terlalu sibuk dengan banyak perkara. Siapkan seadanya saja! Jangan ganggu Maria sebab ia masih fokus mendengarkan pengajaran saya” (bdk Luk 10:38-42).

Sibuk dengan banyak perkara atau kerja menyebabkan manusia cepat lelah, suka mengeluh dan  putus asa. Banyak penderitaan dan sakit justru terjadi karena manusia disibukkan oleh gaya hidup seperti ini.

Paulus, tatkala dia sibuk dalam gaya hidup lama sebagai seorang ahli Taurat, ia memusuhi para pengikut Yesus Kristus. Gaya hidup lama sebagai seorang Yahudi yang mau mempertahankan kebenaran dengan cara pandang lama membuat dia sibuk dengan banyak perkara dan membunuh orang, melawan hukum cinta kasih. Tetapi ketika dia bertobat dan menerima Yesus, ia bisa melakukan pekerjaan Tuhan: mewatakan kabar baik dan menyelamatkan banyak orang. Dia bisa membawa banyak orang kepada keselamatan. Ia hanya fokus pada Yesus yang dilayaninya dan juga pada umat Allah agar mereka semua menjadi pewarta kabar baik dalam generasinya nanti (bdk Gal 1:6-12).

Fokuslah pada satu pekerjaan dan pekerjaan itu akan membuatmu merasakan betapa Tuhan mencintaimu!

Adhitz Ads