Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Oktober 19, 2016

MENJADI PEWARIS PERJANJIAN !



Hubungan antara manusia dengan manusia di bumi ini ditandai dengan bermacam-macam perjanjian, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perjanjian-perjanjian itu biasanya disyahkan dengan hukum lisan maupun tertulis. Hukum lisan biasa dibuat pada masa lalu, pada zaman nenek moyang kita, ketika ikatan saling percaya itu sangat kuat, sedangkan pada zaman ini umumnya dikukuhkan secara tertulis dengan meterai dan tanda tangan bahkan melibatkan notaris. Setiap perjanjian harus dipelihara dan dihargai oleh kedua belah pihak, baik oleh mereka yang terlibat langsung dalam membuat perjanjian itu maupun semua ahli warisnya turun temurun. Perjanjian itu menjadi kuat ketika semua orang di dalam lingkaran itu taat pada semua kesepakatan dalam perjanjian itu. Dalam kenyataan hidup manusia sejak dahulu hingga sekarang, ada yang taat memeliharanya tetapi ada juga yang tidak taat, terutama pada perjanjian lisan.

Sejak Adam dan Hawa berdosa, Tuhan mengikat perjanjian dengan keduanya, dengan janji keselamatan bagi mereka dan semua keturunannya. Allah akan  menebus dan mengampuni dosa mereka. Perjanjian itu, dalam perjanjian lama dimeterai dengan darah binatang, sehingga adanya korban-korban binatang. Pada zaman sesudah Yesus wafat dan bangkit dari alam maut perjanjian penebusan itu dimeterai dengan darah Kristus. Itu yang kita sebut zaman perjanjian baru. Semua yang percaya kepada Yesus Kristus dan dibaptis menjadi pengikut Kristus secara otomatis menjadi pewaris dari perjanjian itu. Allah memeterai perjanjian itu dengan darah Putera-Nya Yesus Kristus dan kita ikut menandatangani perjanjian itu dengan ungkapan Credo – Aku Percaya dan mau mengikuti Kristus sampai mati.

St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat Efesus hari ini mengatakan: “Orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu” (bdk Ef 3:2-12). Dengan pengakuan kita akan Kristus, kita menjadi pewaris perjanjian itu dalam arti bukan hanya mengimani Dia tetapi teristimewa menjadi saksi-Nya, bekerja untuk Kristus dalam melanjutkan karya penebusan-Nya, mewartakan dan membawa banyak orang ke dalam persatuan dengan Allah melalui Yesus Kristus.

Oleh sakramen-sakramen para pengikut Kristus menerima rahmat berlimpah dari Kristus sendiri sekaligus tanggung jawab besar melayani Dia, menjadi hamba-Nya dan wajib siaga setiap saat untuk melayani tuan-Nya, “sebab setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." (bdk  Luk 12:39-48). Dalam menjalankan tugas itu kita semua wajib menjadi pewaris perjanjian yang baik, setia dan taat memeliharanya, karena Tuhan selalu setia pada perjanjian-Nya atas kita dan selalu memenuhinya !

Adhitz Ads