Pada
zaman dunia tanpa digital para penyesat datang dari rumah ke rumah untuk
memangsa sesamanya dengan pelbagai ajaran dan propaganda penipuan dan
penyesatan. Sekuat apapun propaganda mereka untuk menarik banyak orang menjadi
pengikutnya, tampaknya propaganda seperti itu kurang berhasil, kecuali kalau
mereka menguasai pemerintahan dan memaksa rakyat untuk mentaatinya. Akan tetapi
ketika dunia digital kini menguasai kehidupan manusia, penyesatan besar meledak
bagaikan bom Hiroshima dan Nagasaki dalam perang dunia kedua. Pandangan palsu
tentang moral, hukum, agama, dsb tergenggam di tangan manusia dengan kemajuan “smartphone”, pornografie tak terbendung
lagi, akibatnya tak terbilang jumlah manusia yang jatuh ke dalam penyesatan itu
lalu akhirnya menderita, sebab mereka mudah percaya.
Menghadapi
penyesatan pada zamannya St. Yohanes dalam suratnya hari ini menasihati umatnya
agar waspada terhadap penyesatan sehingga tidak kehilangan iman, harap dan
kasih kepada Tuhan. Paulus beralasan agar segala jerih payah dari pewartaannya
tidak menjadi sia-sia. Tetapi lebih dari itu agar mereka tidak kehilangan
Kerajaan Allah (bdk 2 Yoh 1:4-9). Orang yang
menyesatkan dan yang disesatkan sama-sama akan kehilangan Kerajaan Allah. Itu berarti
mereka tidak mendapat bagian dalam kehidupan kekal.
Kata
Tuhan Yesus kita semua perlu belajar dari sejarah Nuh dan Lot dalam perjanjian
lama. Sebelum Nuh menyiapkan bahteranya, manusia hidup dalam kebobrokan dosa,
sesudah Nuh menyiapkan bahteranya datanglah bencana besar atas bumi; semua yang
berdosa mati dalam kebinasaan. Yang binasa ini kehilangan kerajaan Allah. Pada zaman
Lot, penduduk kota Sodom dan Gomora hidup dalam kejahatan. Lot dan keluarganya
diungsikan, sebab kedua kota itu dibinasakan. Semua yang tertimpa bencana juga
kehilangan Kerajaan Allah. Sebelum kedatangan-Nya yang kedua, Yesus meminta
kita untuk berwaspada dan bersiap diri, sebab dunia ini akan dibersihkan dengan
cara yang sama, yaitu kebinasaan melalui bencana dan peperangan. Yang berdosa
juga akan kehilangan Kerajaan Allah (bdk Luk 17:26-37).
Kini
telah datang begitu banyak penyesat lewat dunia maya. Orang yang imannya kuat
pasti akan berdiri teguh di atas keyakinannya yang benar, namun orang yang imannya
lemah akan mudah terpengaruh oleh penyesatan-penyesatan itu. Jika Anda dan saya
tidak waspada dan ikut disesatkan, bersiaplah akan kehilangan Kerajaan Allah.