Apa
yang dinubuatkan Yesus dalam Injil hari ini, bukanlah sebuah isapan jempol yang
ditulis oleh Lukas untuk menakuti para pembacanya, melainkan sebuah nubuat yang
kemudian terjadi sungguhan sepanjang zaman, sejak awal berdirinya Gereja
Kristus hingga hari ini. Apa yang terjadi di negeri ini pada tanggal 4 November
lalu adalah salah satu contoh dari pemenuhan nubuat itu. Gubernur Ahok dibenci
sedemikian rupa meskipun ia tidak bersalah sedikit pun. Ia dihadang tak boleh
menjadi Gubernur DKI (Daerah Khusus Ibu Kota) karena ia adalah Kristen,
pengikut Yesus Kristus. Meskipun semua orang tahu bahwa apa yang dikerjakannya
selama menjadi Gubernur telah membuat kota Jakarta maju pesat dalam banyak hal.
Karena
nama-Ku kamu akan dibenci (bdk Luk 21:5-19). Mengapa karena nama-Nya kita
dibenci? Nama Yesus adalah kudus, karena Ia kudus datang dari Allah. Kehadiran yang
kudus dalam diri orang-orang benar akan membuat segala yang jahat, yang kotor,
yang tidak jujur, yang ternoda dosa menjadi tersingkir. Secara operasional mereka
kehilangan tempat kerja untuk menipu, merasuk, memprovokasi dan memecah belah
hingga membunuh. Kesenangan mereka adalah merusak dan menciptakan penderitaan. Namun
mereka tidak tahu bahwa efek dari tindakan mereka yang jahat itu akan mendatangkan
kesuburan bagi iman akan Yesus Kristus. Gereja Kristus justru akan berkembang sangat
pesat di tengah penderitaan dan penganiyaan yang dilakukan oleh musuh-musuh
kebenaran dan kejujuran. Mereka tidak tahu bahwa ketika mereka mengatakan
segala yang buruk kepada para pengikut Kristus ini, kata-kata buruk itu justru
menjadi pupuk yang subur bagi pertumbuhan iman Kristiani.
Kepada
orang Israel yang mengalami penganiayaan dalam zaman nabi Maleakhi, Tuhan
sendiri sudah mengatakan: “Kamu yang
takut akan (baca: menghormati) nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran
dengan kesembuhan pada sayapnya” (bdk Mal 4:1-2a). Dengan pernyataan ini
Tuhan sendiri sudah berjanji bahwa semua yang percaya kepada-Nya dan taat pada perintah-Nya pasti diselamatkan.
Tuhan memberi jaminan keselamatan bagi mereka yang setia. Sama seperti
keyakinan Paulus dalam bacaan kedua. Kalau kita tekun bekerja kita akan
mendapat bagian dari hasil pekerjaan kita, tetapi kalau kita tidak bekerja
(malas) tak pantas kita mendapat makanan (2 Tes 3:7-12).
Orang-orang
yang membenci kita sama sekali tidak tahu bahwa kita hidup dalam keyakinan akan
janji Tuhan yang nyata dan benar. Orang yang berdiri di atas kebenaran tak akan
pernah menjadi gentar oleh pelbagai ancaman apa saja yang diciptakan oleh para
musuhnya. Kepada para musuh itu justru para murid itu berkata: Bagi-ku hidup adalah Kristus, mati adalah
keuntungan.!