Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, November 02, 2016

DOA-DOAMU KAMI PERLUKAN ! (peringatan jiwa-jiwa di purgatorium)


Begitulah kira-kira kalimat harapan yang terdengar dari para sahabat kita yang masih tinggal dalam Gereja para penderita (baca: purgatorium). Entah berapa banyak jiwa dari para sahabat kita yang masih tertinggal dalam hukuman sementara di sana, bagi kita tidak penting, sebab yang terpenting adalah komitmen kita untuk selalu mendoakannya supaya mereka segera dibebaskan. Derita yang paling menyakitkan selama berada di tempat itu ialah kerinduan untuk melihat Tuhan secepatnya. Akan tetapi kerinduan itu terhalang karena masa hukumannya belum selesai. Mereka segera dibebaskan jikalau masa hukuman itu dibantu dengan doa-doa dari sesamanya yang masih hidup di bumi ini.

Terdorong oleh keyakinan akan kebangkitan tubuh dan hidup kekal itu, maka Yudas Makabe, panglima tentara Israel menyuruh para serdadunya untuk mengumpulkan uang sebanyak kurang lebih 2.000 dirham untuk dikirim ke Yerusalem agar para imam kenisah mempersembahkan kurban penghapus dosa bagi para tentara yang meninggal di medan perang. Kitab Makabe menulis demikian: “Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati (2 Mak 12:43-46). Menurut keyakinan perjanjian lama, ada kebangkitan sesudah kematian. Akan tetapi supaya kebangkitan itu hendaknya berada pada level kemuliaan, maka jiwa-jiwa yang bangkit itu harus sudah berada dalam kemuliaan surgawi bersama Tuhan. Untuk mencapai tingkat kemuliaan itu jiwa-jiwa yang berdosa harus sudah ditebus oleh doa-doa para imam kenisah. Dari keyakinan ini kita tahu jiwa-jiwa orang mati membutuhkan doa-doa kita yang masih hidup.

Inilah kerinduan Tuhan bagi setiap orang yang percaya kepada Putera-Nya: “Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman” (bdk Yoh 6:37-40). Melalui sabda ini Yesus menegaskan bahwa ada kebangkitan orang mati. Ada kebangkitan dalam kemuliaan dan ada yang tidak. Orang yang bersatu dengan Tuhan dan yang dosanya telah ditebus akan bangkit dalam kemuliaan. Agar jiwa-jiwa orang mati sampai kepada persatuan itu, sekali lagi, mereka memerlukan doa-doa kita yang masih hidup. Doa yang jitu untuk itu adalah doa melalui ekaristi kudus. Mengapa?

Ekaristi adalah kurban salib Kristus, kurban keselamatan. Dalam ekaristi Kristus sendiri hadir dan mengulangi kembali seluruh perjalanan salib-Nya hingga wafat di Kalvari dan bangkit dari antara orang mati. Inilah kurban yang tersempurna yang diadakan oleh Yesus sendiri, melalui penyerahan diri-Nya yang total hingga wafat di salib. Iman akan wafat dan kebangkitan Kristus menjadi inti keyakinan kita untuk mendapatkan keselamatan itu. St. Paulus dalam bacaan kedua yakin akan kebenaran itu. Kepada para penentangnya ia menulis: “Bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (bdk 1 Kor 15:12-28).

Pada hari ini Gereja memberi kesempatan kepada kita semua untuk mendoakan saudara-saudara kita yang sudah berpulang, manfaatkan kesempatan ini dengan baik agar jiwa-jiwa mereka yang telah berpulang bisa bangkit dalam kemuliaan pada saat semua orang mati dibangkitkan. Amin

Adhitz Ads