Patma
dikenal sebagai penjudi ulung di kota kecilnya. Baginya tiada hari tanpa berjudi. Dia
memiliki banyak teman berjudi, tetapi tanpa dia teman-temannya merasa belum
lengkap. Jika ada orang yang meninggal
di kotanya, ia pasti hadir namun bukannya untuk berjaga sambil berdoa melainkan
berjaga sambil berjudi. Dalam judi seperti itu ia seringkali menang dan pekerjaan
itu merupakan satu-satunya sumber hidupnya. Ia mempunyai istri dengan 3 orang
anak, tetapi ia jarang sekali ada di rumah, kecuali kalau hendak mandi dan ganti
pakaian. Hasil judinya tak pernah dia berikan untuk istri dan anak-anaknya, sehingga
mereka harus mencari nafkah sendiri. Istrinya, Munda, ingin meninggalkan Patma
tetapi tak mampu karena merasa malu dengan warga sekitar dan orangtuanya,
karena dahulu dia sendiri yang nekad menikah dengan Patma meskipun orangtua
tidak menyetujuinya sebab tahu latarbelakang dari Patma. Akan tetapi sesudah 20
tahun mereka bercerai karena tak sanggup lagi hidup seperti itu. Ketiga anak
dibiarkan mencari hidup sendiri, diserahkan ke panti asuhan. Apa daya, nasi
sudah menjadi bubur !
Tuhan
Yesus terus menerus memberi peringatan akan datangnya keadaan yang sulit dalam
hidup, apalagi menjelang akhir zaman. "Jagalah
dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba
jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat” (bdk Luk 21:34-36). Mengapa? Masa
akhir zaman adalah masa yang amat sulit. Masa yang sulit itu harus dihadapi
dengan kuasa iman, iman yang dihasilkan doa yang tekun dan benar, bukan oleh
kesenangan dan pesta pora, sebab di dalam suasana pesta pora itu ada banyak
jerat dosa yang membinasakan hidup kita. Seperti halnya Patma. Dia hidup dalam
pesta perjudian terus menerus dan tanpa dia sadari bahwa dengan cara itu ia
telah mengabaikan janji-janji di hadapan Tuhan untuk menjadi kepala keluarga
yang baik dan bertanggungjawab karena hatinya sudah terpaut dalam kejahatan,
dosa perjudian.
Patma
membutuhkan kuasa pembebasan dari roh perjudian. Ia membutuhkan air kehidupan
dari Anak Domba atau membutuhkan rahmat pertobatan dan penyembuhan dari
dedaunan rahmat Ilahi. Akan tetapi dia tidak sanggup lagi melihat cahaya
kehidupan yang datang dari Tuhan karena hidupnya telah ditutupi oleh kesenangan
roh perjudian. Masa akhir zaman adalah sebuah masa yang jahat dan sukar. Setiap
orang yang percaya akan kuasa Anak Domba perlu berjalan dalam saluran air
kehidupan yang disediakan Allah, supaya hidup ini dapat menghasilkan buah-buah
kebaikan yang menyelamatkan diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita
(bdk Why 22:1-7). Berjaga sambil berdoa adalah cara terindah/terbaik yang patut
dihayati dan dilakukan oleh para pengikut Yesus bila ingin mencapai persatuan
dengan Tuhan selama-lamanya. Amin