Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, November 25, 2016

SI NAGA TUA ITU DITANGKAP DAN DILEPAS LAGI !




Sejak ular memperdaya Hawa dan Adam di taman Firdaus, semua jenis ular (termasuk ular naga) menjadi simbol setan, lambang kejahatan. Kita tahu ular itu termasuk jenis reptile – binatang yang berjalan pakai perutnya. Dari sifatnya ia binatang yang paling munafik, terutama jenis ular berbisa. Meskipun ular itu setiap hari tampaknya hanya tidur-tiduran saja, tetapi jika diganggu, mulutnya segera terbuka dan giginya yang berbisa itu langsung bertindak untuk mematikan mangsanya. Selain giginya yang berbisa, lidah ular itu bercabang dan berfungsi untuk mendeteksi musuh ketika ia kemana-mana mencari makanan atau untuk menutup hidungnya jikalau ia berenang dalam air. Jenis ular terbesar di bumi ini disebut ular naga. Ular naga dalam Kitab Suci dijadikan lambang Iblis, kepala dari para setan.

Cerita Yohanes dalam Kitab Wahyu hari ini mengisahkan bahwa ia melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan sebuah rantai besar ada di tangannya. Ia menangkap naga, ular tua itu, yaitu Iblis atau Setan, mengikatnya selama 1000 tahun dan melemparkannya ke dalam jurang maut. Masa 1000 tahun ini adalah hukuman bagi Iblis karena masa itu adalah masa kedatangan Kristus dan kemenangan salib-Nya. Karya Kristus ini kemudian dilanjutkan oleh para hierarkhi Gereja, paus, uskup dan para imam, kaum religius, awam serta para pewarta sabda lainnya. Inilah masa kemenangan, Masa Kerahiman Allah.

Masa ini sesungguhnya masa yang dahsyat bagi semua orang yang percaya kepada Allah dengan perantaraan Putera-Nya Yesus Kristus. Masa kemenangan, masa di mana manusia diberi kuasa yang besar untuk membangun hidupnya di dunia dengan kemenangan-kemenangan besar, sebagaimana Putera Manusia bangkit dari antara orang mati. Masa ini juga sesungguhnya menjadi masa penuh harapan bagi para pengikut Yesus Kristus untuk mewujudkan cita-cita menakhlukan dunia menjadi tempat yang aman dan damai bagi segenap umat manusia. Masa di mana semangat cinta kasih hidup di dalam hati setiap insan dan oleh kuasa Roh Kudus mereka didorong untuk bersaksi tentang kasih: untuk mengampuni orang yang berdosa, menyembuhkan yang sakit, mengusir setan-setan, berdamai dengan sesama, hidup dalam harapan dan sukacita, agar dunia ini terpelihara dalam rahmat dan kasih Allah.

Namun pada akhir pemerintahan Kristus,  naga itu atau Iblis akan dilepaskan lagi. pada saat itu Iblis sendiri yang tertipu hingga percaya bahwa ia masih dapat mengalahkan Allah, ia akan diizinkan untuk memperdaya mereka yang berhasrat untuk memberontak melawan pemerintahan Kristus. Karena itu Iblis akan menghimpun sekumpulan besar pemberontak untuk melawan Allah dan umat manusia yang masih berpegang teguh pada hukum-hukum Allah. Pada masa ini terjadilah kerusakan yang besar atas alam semesta, sebab bencana alam akan terjadi di mana-mana; manusia akan saling bermusuhan, bertentangan dan bersilang-selisih hingga terjadi peperangan dan kelaparan besar atas bumi. Inilah masa yang tersulit bagi kita sampai Tuhan sendiri datang lagi untuk menghakimi segenap umat manusia menurut perbuatannya.

Pertanyaannya: kapan itu semua akan terjadi? Pertanyaan ini dijawab Tuhan Yesus melalui  perumpamaan tentang tanda-tanda zaman “melalui perhatian pada pohon arah atau pohon lainnya. Apabila kalian melihat pohon itu bertunas.........kalian tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.....jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat”.

Menyaksikan gejala dunia yang penuh dengan penyesatan dewasa ini rupanya naga itu telah dilepas kembali dan ia telah mulai memainkan perannya untuk mengecoh pikiran dan hati manusia agar memberontak terhadap Allah. Kejahatan-kejahatan kini bertumbuh liar dan berkembang ke mana-mana di seluruh dunia dan banyak orang sangat suka hidup dalam yak kejahatan dengan dalih  “carpe diem” dan hak azasi manusia. Manusia mendewakan dirinya sendiri: agamanya, hidupnya, kekayaannya, budayanya, sukunya dan melecehkan yang lain tanpa cinta kasih. Tidak heran kalau dunia ini semakin tidak nyaman buat kita semua dan naga itu menjadi semakin ganas. Waspadalah !

Adhitz Ads