Sejak
ular memperdaya Hawa dan Adam di taman Firdaus, semua jenis ular (termasuk ular
naga) menjadi simbol setan, lambang kejahatan. Kita tahu ular itu termasuk
jenis reptile – binatang yang berjalan pakai perutnya. Dari sifatnya ia
binatang yang paling munafik, terutama jenis ular berbisa. Meskipun ular itu
setiap hari tampaknya hanya tidur-tiduran saja, tetapi jika diganggu, mulutnya
segera terbuka dan giginya yang berbisa itu langsung bertindak untuk mematikan
mangsanya. Selain giginya yang berbisa, lidah ular itu bercabang dan berfungsi
untuk mendeteksi musuh ketika ia kemana-mana mencari makanan atau untuk menutup
hidungnya jikalau ia berenang dalam air. Jenis ular terbesar di bumi ini
disebut ular naga. Ular naga dalam Kitab Suci dijadikan lambang Iblis, kepala
dari para setan.
Cerita
Yohanes dalam Kitab Wahyu hari ini mengisahkan bahwa ia melihat seorang
malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan sebuah rantai
besar ada di tangannya. Ia menangkap naga, ular tua itu, yaitu Iblis atau
Setan, mengikatnya selama 1000 tahun dan melemparkannya ke dalam jurang maut. Masa
1000 tahun ini adalah hukuman bagi Iblis karena masa itu adalah masa kedatangan
Kristus dan kemenangan salib-Nya. Karya Kristus ini kemudian dilanjutkan oleh
para hierarkhi Gereja, paus, uskup dan para imam, kaum religius, awam serta
para pewarta sabda lainnya. Inilah masa kemenangan, Masa Kerahiman Allah.
Masa
ini sesungguhnya masa yang dahsyat bagi semua orang yang percaya kepada Allah
dengan perantaraan Putera-Nya Yesus Kristus. Masa kemenangan, masa di mana
manusia diberi kuasa yang besar untuk membangun hidupnya di dunia dengan
kemenangan-kemenangan besar, sebagaimana Putera Manusia bangkit dari antara
orang mati. Masa ini juga sesungguhnya menjadi masa penuh harapan bagi para
pengikut Yesus Kristus untuk mewujudkan cita-cita menakhlukan dunia menjadi
tempat yang aman dan damai bagi segenap umat manusia. Masa di mana semangat
cinta kasih hidup di dalam hati setiap insan dan oleh kuasa Roh Kudus mereka didorong
untuk bersaksi tentang kasih: untuk mengampuni orang yang berdosa, menyembuhkan
yang sakit, mengusir setan-setan, berdamai dengan sesama, hidup dalam harapan
dan sukacita, agar dunia ini terpelihara dalam rahmat dan kasih Allah.
Namun
pada akhir pemerintahan Kristus, naga
itu atau Iblis akan dilepaskan lagi. pada saat itu Iblis sendiri yang tertipu
hingga percaya bahwa ia masih dapat mengalahkan Allah, ia akan diizinkan untuk
memperdaya mereka yang berhasrat untuk memberontak melawan pemerintahan Kristus.
Karena itu Iblis akan menghimpun sekumpulan besar pemberontak untuk melawan
Allah dan umat manusia yang masih berpegang teguh pada hukum-hukum Allah. Pada
masa ini terjadilah kerusakan yang besar atas alam semesta, sebab bencana alam
akan terjadi di mana-mana; manusia akan saling bermusuhan, bertentangan dan bersilang-selisih
hingga terjadi peperangan dan kelaparan besar atas bumi. Inilah masa yang
tersulit bagi kita sampai Tuhan sendiri datang lagi untuk menghakimi segenap
umat manusia menurut perbuatannya.
Pertanyaannya:
kapan itu semua akan terjadi? Pertanyaan ini dijawab Tuhan Yesus melalui perumpamaan tentang tanda-tanda zaman “melalui perhatian pada pohon arah atau
pohon lainnya. Apabila kalian melihat pohon itu bertunas.........kalian tahu
dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.....jika kalian melihat hal-hal
itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat”.
Menyaksikan
gejala dunia yang penuh dengan penyesatan dewasa ini rupanya naga itu telah
dilepas kembali dan ia telah mulai memainkan perannya untuk mengecoh pikiran
dan hati manusia agar memberontak terhadap Allah. Kejahatan-kejahatan kini
bertumbuh liar dan berkembang ke mana-mana di seluruh dunia dan banyak orang
sangat suka hidup dalam yak kejahatan dengan dalih “carpe diem” dan hak azasi manusia. Manusia
mendewakan dirinya sendiri: agamanya, hidupnya, kekayaannya, budayanya, sukunya
dan melecehkan yang lain tanpa cinta kasih. Tidak heran kalau dunia ini semakin
tidak nyaman buat kita semua dan naga itu menjadi semakin ganas. Waspadalah !