Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, November 17, 2016

YESUS MENANGISI YERUSALEM (KOTA KITA)



Yerusalem adalah sebuah kota yang dibangun kokoh di atas batu karang, baik untuk rumah penduduknya maupun untuk kenisahnya. Karena itu secara kasat mata ia tampak kokoh, tak tergoyahkan. Ia digelar kota mulia, setiap orang yang pergi ke sana akan rindu kembali ke sana, sebab kota ini bersejarah, tempat para raja dan penguasa dunia ini pernah bertahta, kota bersejarah yang telah menjadi rebutan antara kaum kafir asal Roma dengan kaum Yahudi keturunan Abraham, Ishaak dan Yakub, kota di mana para nabi datang dan pergi untuk menyampaikan pesa-pesan Tuhan, kota tempat di mana Yesus Kristus menerima hukuman mati, dan tempat darah Ilahi Yesus Kristus telah tertumpah untuk menyelamatkan manusia dari dosanya, sesudah mengalami pengadilan yang tidak adil, dan kini kota yang menjadi sengketa antara Istael dan Palestina.

Yerusalem yang dipuja puji dalam Mazmur karena keindahan batu karang dan kenisahnya yang megah, karena tahta raja Daud yang kokoh perkasa dan Salomon yang bijaksana, suatu saat ditangisi dan dinubuatkan Yesus sebagai kota yang akan dikepung para musuh sehingga temboknya bakal runtuh; dan tak ada satu batu pun yang akan berada di atas batu yang lainnya akibat keruntuhan itu. “Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau." (Luk 19:41-44). Mengapa ada nubuat seperti itu? Jawabannya tidak lain karena dalam kota itu berdiam para tokoh yang tegar tengkuk dan rakyat yang tak peduli pada hukum Taurat dan kesucian kenisah. Tangisan Yesus itu kemudian benar-benar terwujud 40 tahun sesudah kenaikan-Nya, saat terjadi penganiayaan teristimewa yang dilakukan oleh kaisar Titus pada hari raya Paska tahun 70 M.

Ketegaran hati, kesombongan, kepala batu adalah sikap hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Tuhan Yesus pernah mengatakan: “barangsiapa meninggikan dirinya ia akan direndahkan”. Meskipun kita tahu bahwa Allah selalu mahabaik dan tidak menghukum, namun ketika manusia memelihara dan memupuk sifat dan sikap yang buruk itu, dengan sendirinya sifat dan sikap itu akan berbuah. Yang buruk akan berbuah buruk. Tuhan membiarkan buah buruk itu terjadi supaya sekali waktu manusia belajar dari pengalaman buruknya dan kemudian mau bertobat. Tuhan membiarkan penderitaan (yang dihasilkan oleh perbuatan buruk manusia) terjadi adalah sebuah bentuk pemurnian bagi manusia itu sendiri, supaya sadar bahwa ketegaran hati, kesombongan, kepala batu itu adalah dosa.

Dalam penglihatannya di Patmos, Yohanes melihat seorang yang bertakhta di surga dan memegang sebuah gulungan Kitab. Seorang malaikat berseru dengan suara nyaring dan meminta salah seorang dari antara manusia datang membukanya, tetapi tak seorangpun dari mereka itu layak, selain Anak Domba Allah sendiri, Yesus Kristus yang telah dengan sempurna menjalankan misi perutusan-Nya menyelamatkan manusia. Hanya oleh darah-Nya dosa manusia dapat ditebus dan hanya oleh kuasa-Nya setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa dhimpun dan membentuk suatu kerajaan baru di mana Anak Domba Allah itu sendiri yang akan memerintah sebagai Raja-Nya.

Dosa manusia di zaman ini tak terbilang banyaknya dan tak terukur nilai kejahatannya. Tuhan selalu menangisi kota tempat kediaman kita yang telah dicemari oleh dosa para penduduknya dan juga menangisi penduduknya yang tinggal dalam dosa karena tidak mau bertobat. Akan datang saatnya buah dari ketegaran hati, kesombongan dan kepala batu akan menimbulkan pemurnian besar-besaran bagi bumi ini dan segenap kaumnya. Waspada dan bersiap sedialah!
 

Adhitz Ads