Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, November 05, 2016

MERASAKAN KUASA ALLAH YANG TAK TERBATAS !



Pada zaman hidupnya bapa-bapa bangsa, Abraham dan keturunannya, keadaan dunia ini masih sangat primitif bila dibanding dengan keadaan dunia sekarang yang sedemikian modern. Pikiran dan pandangan mereka akan alam semesta sangatlah terbatas. Namun mereka memiliki iman yang tak terbatas karena percaya akan kuasa Allah yang tak terbatas. Karena keyakinan itu Abraham dibawa pergi dari keterbatasan di kampung Uhr pergi ke tanah terjanji yang membuat hidupnya melampaui batas pengertiannya sebagai manusia. Di tanah terjanji itu ia mendapatkan segala yang dijanjikan Allah padanya. Abraham menjadi bapa bagi bangsa-bangsa yang percaya kepada Allah. Namanya tak akan pernah lenyap dari muka bumi sebab tercatat dalam buku kehidupan, sebab rencana keselamatan Allah terwujud melalui dia dan keturunannya.....Isaak, Yakub dst.

Ketika Yesus Kristus datang dan melaksanakan semua rencana keselamatan Allah dengan sempurna, semua yang percaya pada-Nya mengandalkan Dia, sebab DIA satu-satunya Juru Selamat dan tanpa Dia manusia tak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan hidupnya dari dosa dan kematian abadi. Oleh keyakinan ini St. Paulus dengan tegas mewartakan imannya dan menulis: “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Fil 4:12-13). Kuasa Allah yang tak terbatas itu bekerja secara sempurna dalam diri Yesus Kristus, Allah yang telah menjelma menjadi manusia. Sebelum bertobat Paulus menolak Yesus, tetapi setelah bertobat ia menjadi rasul bagi bangsa-bangsa. Pekerjaan dan pelayanannya menjangkau Roma. Dari dalam penjara ia menulis banyak surat dan ia bangga dengan pelayanannya itu, karena Kristus telah memberinya kekuatan surgawi. Paulus hidup dalam iman akan kuasa Allah yang tak terbatas.

Dalam Injil Yesus menegaskan: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.... Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (bdk Luk 16:9-15). Supaya seroang anak manusia dapat menerima dan mengalami kuasa Allah yang tak terbatas itu, ia perlu memiliki komitmen yang kuat untuk berlaku setia pada kehendak dan perintah Allah saja....... bukan kepada Allah dan juga kepada Mamon sekaligus. Mamon itu berarti “rumah harta benda” yang dibayangkan sebagai oknum yang jahat.

Jika ingin merasakan kuasa Allah yang tak terbatas mulailah dengan melatih diri untuk setia dan rendah hati untuk menangani hal-hal kecil, biarkan Roh Kudus yang memimpin pikiran dan hati kita, dan berlakulah lepas bebas dari segala keterikatan kepada mamon-mamon yang akan menjauhkan hidup kita dari Tuhan. Amin   

Adhitz Ads