Kini
doa nama YESUS semakin gencar diwartakan dan juga semakin tenar didoakan dalam
kegiatan doa hening. Menurut kesaksian banyak orang doa ini sangat cepat membawa
seseorang ke dalam pengalaman kontemplasi yang dalam dengan Tuhan. Karena
kedalaman itu semakin banyak pula orang mengalami mujizat dalam hidup mereka,
terutama dalam hubungan dengan penyembuhan lahir dan batin, juga membawa
seseorang kembali ke jalan pertobatan.
Adapun
asal usul doa YESUS ini diambil dari doa Bartimeus, si buta dari Yerikho. Ketika
ia mendengar Yesus lewat di jalan dekat tempat di mana ia duduk mengemis, ia
bertanya: ada keramaian apa itu? Orang menjawab: ada Yesus orang Nasareth. Ketika
mendengar nama itu ia langsung berteriak mengatasi suara orang banyak: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku”. Kalimat
itu diucapkannya berulang-ulang dengan maksud supaya didengar sendiri oleh
Yesus. Ternyata ia berhasil. Yesus berhenti dan bertanya kepada orang banyak:
siapa yang berteriak itu? Lalu si buta itu dihantar kepada Yesus. Yesus pun
bertanya kepadanya: apa yang engkau kehendaki Aku perbuat? Ia menjawab: Rabuni,
semoga aku melihat! Serentak Yesus berkata: “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Saat itu juga
terjadilah mujizat atas diri si buta itu, matanya menjadi celik alias dapat melihat
(Luk 18:35-43).
Dalam
kehidupan rohani, terutama dalam hubungan dengan doa-doa, kalimat doa si buta
dari Yerikho itu kemudian dijadikan doa singkat yang dipakai dalam
latihan-latihan doa. Mulanya diungkapkan secara utuh: Yesus, Putera Daud, kasihanilah aku! Tetapi dalam perkembangannya,
semakin lama doa ini semakin dipersingkat menjadi doa nama Yesus saja. Lalu akhirnya
dikenal dengan nama DOA YESUS ! Doa ini menjadi sedemikian berkembang, makin
diminati serta dipakai oleh begitu banyak orang, sebab amat banyak orang telah memberi
kesaksian tentang mujizat doa nama Yesus ini. Teriakan si buta dari Yerikho itu,
bukanlah teriakan kosong tetapi teriakan berdasarkan akan Yesus. Tentu ia telah
mendengar banyak tentang Yesus melalui cerita orang. Cerita itu membangkitkan
iman dan harapannya agar bisa bertemu dengan Yesus. Harapan itu terkabul. Yesus
melewati kota Yerikho tepat di jalan di mana ia selalu duduk mengemis. Matanya celik.
Doanya yang singkat itu berbuahkan mujizat. Luar biasa.
Antara
60-65 tahun kemudian, sesudah kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga Yesus mewahyukan
diri-Nya kepada rasul Yohanes untuk: pertama, Yesus mau memberi penilaian
atas jemaat yang telah menerima ajaran-Nya melalui para rasul. Kedua,
kitab ini menyingkapkan peristiwa-peristiwa yang akan datang mengenai
kesengsaraan, kemenangan Allah atas kejahatan dan kedatangan Kristus kembali
untuk memerintah di bumi dan kebahagiaan kerajaan Allah yang kekal. Dalam bacaan
hari ini yang dinilai pertama adalah jemaat di tujuh kota Efesus, semuanya
telah jatuh dalam dosa. Mereka harus memperbaiki hidupnya (Why 1:1-4;2:1-5a).
Itu
berarti semua jemaat di kota-kota itu harus bertobat dan kembali ke asal mula
iman mereka akan Yesus saja, sebagai Tuhan dan Juru Selamat, inti iman yang
diwartakan para rasul. Jika kita ingin melihat benang merah antara bacaan
pertama dan Injil hari ini, maka kita boleh mengatakan bahwa doa nama Yesus adalah doa yang membawa pulang
orang-orang yang letih lesu, yang berdosa, yang sakit agar kembali kepada Yesus.
Pada Yesus mereka semua akan disembuhkan dan dikuatkan. Amin