Suatu
ketika saya memberi penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan
gaib di bumi, yang bertentangan dengan iman, yaitu ilmu-ilmu sihir, ilmu-ilmu
gaib yang mengandalkan kekuatan alam, kekuatan roh-roh halus yang berkeliaran
di udara, air dan di darat, roh jahat – iblis - setan, roh orang mati, roh-roh
dari bidadari dll. Kekuatan-kekuatan ini biasanya dipakai manusia untuk
menyusahkan sesama, mencari keuntungan pribadi, menyesatkan, mencari kenikmatan
seksual, mencari kekayaan/materi dengan cara-cara tidak halal, dipakai untuk
menipu, mengelabui, mencuri, menakutkan dan meracuni sesama. Ilmu sihir biasa dipakai
manusia untuk tujuan-tujuan jahat di luar kehendak Allah. Sarana-sarana yang
biasa dipakai manusia untuk melakukan sihir itu adalah benda-benda alam berupa
batu, kayu, tanah kubur, gigi binatang buas, taring babi, pakaian dari orang
yang mati tidak wajar, atau benda-benda lainnya yang didoakan dengan
mantera-mantera yang sifatnya jahat dan merugikan. Ilmu sihir dapat membuat sesama
– orang lain merasa tidak nyaman, gelisah, sakit, gila, susah tidur, berteriak,
menangis, tidak punya gairah hidup, malas atau suka mencari kenikmatan
badaniah, cenderung untuk putus asa dan bunuh diri dll. Tukang sihir biasanya
selalu mencari permusuhan dengan orang lain, mengobarkan kebencian dan dendam,
kasar, tidak suka berdamai, suka berbicara yang jahat-jahat, suka
menakut-nakuti orang agar tunduk padanya, dll.
Bacaan
Kitab Wahyu hari ini mengingatkan kita akan keadaan dunia yang akan dikuasai
oleh para tukang sihir ini, yang disebutnya Babel (kota yang jahat). “Aku melihat seorang malaikat lain turun
dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh
kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman
roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi
segala burung yang najis dan yang dibenci”...... "Demikianlah Babel, kota
besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan
lagi. Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup
seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang
yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan
suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Dan cahaya lampu tidak
akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin
perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu
adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu
sihirmu semua bangsa disesatkan." (Why 18:1-2.21-23.19:1-3.9a).
Babel
adalah lambang kota-kota yang jahat, sebab di dalamnya berdiam orang-orang yang
berhati jahat, para tukang sihir yang kerjanya menyusahkan banyak orang lain. Kota-kota
ini akan dibinasakan, seperti halnya Yerusalem pada masa kehancurannya. Semua yang
dikatakan di atas telah terjadi, sudah terus menerus terjadi dan akan selalu
terjadi jika manusia hidup dalam kejahatan. Tuhan menyayangi manusia tetapi
membenci dosa. Jika manusia tidak bertobat, akibatnya tak perlu ditanya lagi.
Mata kita telah belajar untuk melihat segala resiko yang terjadi akibat
kejahatan.
Tuhan
Yesus dalam wejangan-Nya hari ini bernubuat: "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara,
ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat....Celakalah ibu-ibu yang sedang
hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang
dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas
oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem
akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai
genaplah zaman bangsa-bangsa itu. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari
dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung
menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan
berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit
akan goncang” (Luk 12:20-28).
Apa
yang disampaikan Tuhan Yesus dalam nubuat ini bukan isapan jempol tetapi sudah
terpenuhi semuanya. Yerusalem telah runtuh dari kemegahannya, kini kenisahnya
tinggal puing yang tak berguna dan tak pernah bisa diperbaiki lagi seperti pada
zaman Salomon. Dengan demikian kita tahu bahwa sabda Tuhan bukan sekedar
kata-kata kosong tanpa makna. Sabda itu terarah dan punya tujuan, yaitu supaya
kita mendengar, menyimak dan mengikutinya. Tinggalkan segala cara hidup yang
tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Singkirkan segala sesuatu yang berbau sihir
dan hiduplah dalam damai dengan sesamamu !