Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, November 16, 2016

MEMPERGANDA TALENTA 100%



Saat belajar ilmu psikologi setiap anak manusia sangat dianjurkan untuk mengenal dirinya sendiri, mengenal bakat dan potensi, kecenderungan yang baik dan buruk, kelemahan atau kekurangan, hobi serta merancang tujuan hidup. Sesudah menetapkan tujuan seseorang dianjurkan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal dengan memanfaatkan semua metode ilmu bersangkutan, ditambah dengan metode dari ilmu-ilmu lainnya, sehingga dalam hidupnya seseorang bisa mencapai tingkat tertinggi dalam cita-cita, perjuangan dan usaha-usaha.

Melalui perumpamaan tentang seorang bangsawan, yang memberi modal kepada hamba-hambanya, Yesus mengajak para pendengarnya untuk memanfaatkan semua potensi diri guna mengembangkan modal yang diberi. Bangsawan itu memberi mereka modal, masing-masing sesuai dengan bakatnya dalam hal berbisnis. Ada yang menerima sepuluh mina, ada yang lima, dan ada yang satu saja. Yang menerima sepuluh mampu menghasilkan 100%, maka diberi kuasa memimpin 10 kota, demikianpun yang menerima lima menghasilkan laba 100%, dan ia diberi kuasa memimpin lima kota. Yang menerima satu tidak berbuat apa-apa, ia menyembunyikan uang itu dalam sapu tangannya. Alasannya: takut hilang, sebab ia menilai tuannya itu sangat otoriter. Hamba yang jahat ini dihukum sesuai dengan perkataan dan sikapnya yang kurang menyenangkan, sebab ia bukannya bekerja untuk menghasilkan sesuatu tetapi justru mengatakan hal yang tidak pantas untuk tuannya. (bdk 19:11-28).

Tujuan hidup ada yang kita tetapkan sendiri sesuai dengan penyelenggaraan-Nya, tetapi ada juga yang sudah ditetapkan Tuhan dalam kemuliaan-Nya yakni: mencapai surga (keselamatan) seperti yang digambarkan Yohanes dalam penglihatannya (Why 4:1-11). Surga itu tujuan akhir dari setiap anak Tuhan. Tempat di mana Tuhan bertahkta dalam kemuliaan-Nya, di sana hanya kebahagiaan dan sukacita, hanya ada keagungan yang semarak mulia. Tempat di mana para malaikat dan semua orang kudus bernyanyi: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Tempat di mana para kudus itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya”.

Untuk mencapai tingkat ini (baca: surga), setiap anak manusia sangat dianjurkan – didorong – diberi semangat untuk meningkatkan semua potensi rohani dan jasmani yang dimiliki supaya bisa mencapai hasil 100%. Surga bukanlah suatu tempat yang mudah dicapai, sebab ada beberapa gambaran surga yang disampaikan Tuhan Yesus sendiri bagi kita: pertama, pintunya sempit (kita harus berjuang untuk bisa masuk); kedua, ada jurang yang lebar untuk sampai ke sana. Meskipun kita sudah memiliki tiket untuk masuk surga karena jasa Yesus Kristus, namun tiket itu baru bisa bermanfaat bila kita sudah mengisinya dengan banyak tindakan kasih kepada Tuhan dan sesama, bila kita sudah mencapai hasil 100% dalam hidup.  

  

Adhitz Ads