Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, November 03, 2016

DULU KUBANGGAKAN, KINI KUANGGAP RUGI !



Maros, adalah seorang yang sangat ditakuti di kampungnya, karena ia dikenal sebagai dukun yang sangat cerdas, pandai berbicara dan selalu menang bila membela perkara apa saja. Dia sering diminta oleh orang sedesanya bila mereka mempunyai perkara di pengadilan desa. Bila dia menjadi pembelanya, salah atau benar, pasti perkara yang dibelanya akan menang, sebab dia memiliki jimat yang membuatnya pandai bersilat lidah dan memojokkan mereka yang berperkara dengan orang yang dibelanya. Kalau dia berbicara, para lawannya akan gugup dan merasa tak bisa berdaya untuk menjelaskan pembelaan mereka. Mereka merasa bungkam dan ikut mengiyakan saja. Orang yang dibela oleh Maros akan merasa beruntung karena kehebatan Maros. Sesudah itu ia akan mendapat bayaran, baik dalam bentuk materi maupun uang, seberapa saja yang dimintanya. Kadang-kadang permintaannya sangat besar sesuka hatinya. Dia bangga pada dirinya sendiri dan pada jimat-jimat yang dia pakai.

Suatu saat Maros sakit berat dan hampir mati. Dia merasa sangat takut dan ia mengundang pastor agar memberinya perminyakan suci. Ketika mendoakan dia, pastor bernubuat: “Maros, engkau tidak sakit, tetapi perbuatanmu dan jimat-jimatmu itu yang membuat engkau menjadi seperti ini. Kalau engkau bertobat engkau akan diselamatkan, tetapi jika engkau tetap memanfaatkan jimat-jimatmu itu, engkau akan pergi dalam beberapa hari lagi”. Mendengar nubuat itu Maros mohon ampun pada Tuhan dan menangis sambil berkata: “Saya bertobat dan mau membuang semua jimat-jimat saya. Pastor berkati saya! Beberapa hari kemudian Maros sembuh dan membawa semua jimatnya pada pastor yang mendoakan dia. Di hadapan Maros semua jimat itu dibakar oleh pastornya. Sejak saat itu Maros bertobat dan menjadi saksi bagi Tuhan. Dia selalu mengatakan: dulu aku bangga dengan semua itu, sekarang semuaya saya anggap tidak berguna karena saya telah menyalahgunakan itu untuk mencari keuntungan diri. Hanya Tuhan yang benar dan mulia.

Demikian juga perasaan Paulus ketika dia sudah bertobat dari perbuatannya yang jahat, membela Taurat dengan cara yang salah. Dia menangkap dan membunuh orang demi Taurat. Setelah berjumpa dengan Tuhan dia bertobat dan bersaksi: apa yang dia banggakan itu kini dianggap sebagai kerugian, kerena perkenalan dengan Tuhan jauh lebih mulia dari segalanya! (bdk Flp 3:3-8a). Pertobatan Paulus sungguh luar biasa dan ia menjadi rasul bagi bangsa-bangsa asing. Perjalanan pastoralnya sangat jauh dan mengagumkan. Ia tidak takut apa pun, meski perjalanan pastoralnya membahayakan hidupnya; bahkan ia mengatakan: mati adalah keuntungan karena hidupku adalah Kristus saja ! Tuhan memakai Paulus untuk tujuan yang mulia. Dalam sejarah Gereja, Tuhan sudah mengubah banyak orang yang jahat, berbalik menjadi saksi-Nya, hingga dewasa ini.

Apa reaksi surga kalau ada yang bertobat seperti Maros, Paulus dan lain-lain itu? Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya hari ini mengatakan secara terus terang tentang kegembiraan surga bila seseorang bertobat, melalui perumpamaan tentang sikap pemilik domba dan dirham yang hilang. Bila domba dan dirham yang hilang itu ditemukan kembali maka pemiliknya akan membuat pesta. “Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan....” Atau juga: “Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."

Surga bersukacita bila ada dari antara manusia ini bertobat dari segala kesesatan hidupnya (berdosa) dan kembali ke jalan benar. Ketika mereka bertobat mereka merasakan bahwa cara hidup yang lama (yang sering mereka banggakan) akan terasa seperti sampah yang tak berguna atau yang merugikan hidup mereka selama ini. Hati mereka sungguh penuh dengan rasa syukur akan cinta kasih Tuhan yang mereka alami. Dengan demikian mereka menjadi saksi-Nya.  



Adhitz Ads