Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, November 29, 2016

TAKUT AKAN TUHAN !



Oma Krisnawati setiap sore menjelang magrib selalu berada di ruang doa rumahnya untuk berdoa Rosario atau berdoa devosi lainnya. Suatu saat cucu-cucunya bertanya mengapa oma pada jam yang sama selalu masuk ruang doa. Oma Krisna menjawab: “saya percaya akan Tuhan yang telah mencipta segala sesuatu, yakni manusia dan segala makluk lainnya, termasuk kamu semua. Kita harus memuji dan menyembah-Nya setiap hari, supaya kita semua diberkati dan dilindungi dalam hidup. Kita harus takut pada-Nya”. Cucu-cucunya bertanya lagi: “mengapa kita kita harus takut kepada Allah, bukankah Dia itu Bapa yang mahabaik”? Oma Krisna: kalau manusia tidak takut pada Tuhan nanti manusia selalu berbuat dosa dan akan mati dalam dosa lalu masuk neraka”!

Takut akan Tuhan adalah salah satu karunia yang diberikan Roh Kudus kepada manusia. Karunia ini menolong manusia untuk hidup dalam kebenaran, kejujuran dan keadilan karena kita percaya bahwa:

a.  Allah itu mahakudus, adil dan benar. Jika manusia berhadapan dengan yang kudus pasti memiliki perasaan “fascinosum et tremendum” – kagum dan takut/enggan – tidak pantas. Perasaan ini baik dan penting supaya manusia tidak menyombongkan dirinya di hadapan Tuhan.
b.    Perasaan ini akan selalu mendorong kita untuk mendekatkan diri pada-Nya, guna menikmati keagungan-Nya dan memohon perlindungan-Nya.
c.  Ketakutan yang sejati akan mendorong manusia untuk mengimani Tuhan, sebab hanya Tuhanlah yang memberi kita jaminan keselamatan kekal.
d.  Takut akan Tuhan membangun kesadaran kita akan jahatnya dosa dan hanya Tuhanlah yang berkuasa untuk memberi kita pengampunan. Takut akan Tuhan membantu manusia untuk hidup suci, saleh dan benar di hadapan-Nya.

Tujuan utama dari hidup kita di dunia ini adalah mencapai persatuan mesra dengan Tuhan sebagai Pencipta dan Penyelamat. Orang Israel sudah merasakan bagaimana pahitnya hidup dalam dosa, terasing dari Tuhan. Mereka, bertahun-tahun, telah menjadi tawanan penjajah yang kuat di negeri asing. Dalam keadaan seperti itu mereka rindu dibebaskan dan ingin diselamatkan. Tuhan mendengarkan rintihan doa mereka. Melalui nabi Yesaya Tuhan menjanjikan penyelamatan dan pembebasan. Orang yang dijanjikan itu akan lahir dari keturunan Isai dengan ciri khas dipenuhi dengan Roh Tuhan yakni roh hikmat dan pengertian, roh penasihat dan keperkasaan, roh pengenal dan takut akan Tuhan (Yes 11:1-10).

Nubuat Yesaya terpenuhi dalam diri Yesus yang hidup dan karya-Nya dipenuhi dengan Roh Tuhan. Kemudian Roh Tuhan itu dicurahkan atas diri para murid-Nya, yang memberi mereka kuasa untuk mendirikan Gereja Yesus Kristus pada hari Pentakosta. Kehidupan dan karya Yesus Kristus menjadi luar biasa bukan karena kehebatan orang-orang yang melanjutkannya tetapi justru karena kelemahan dan ketidakberdayaan para murid-Nya. Doa Yesus dalam Injil hari ini jelas sekali isinya: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu” (bdk Luk 10:21-24). Orang-orang kecil dan sederhana memiliki rasa takut yang lebih besar kepada Allah daripada orang-orang yang cerdik pandai. Karena itu seringkali orang kecil dan sederhana jauh lebih saleh hidupnya daripada orang yang cerdik pandai.

Adhitz Ads