Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Juli 13, 2017

ALLAH MENYURUHKU !

Pandangan kita tentang pengalaman hidup yang pahit dan sukar pasti berbeda-beda. Mereka yang tidak mampu menerima kepahitan akan cenderung mencari alasan untuk mempersalahkan semua keadaan yang menjadi penyebabnya. Mereka yang pasrah akan mengatakan: biarkan saja, mungkin ini kehendak Tuhan. Mereka yang teguh imannya akan berkata: ini kesempatan yang baik untuk bertumbuh. Mereka yang berpikir positip akan memotivasi dirinya dengan berkata: semua kepahitan ini akan berlalu, sebab setiap persoalan pasti ada masa kedaluarsanya atau badai pasti berlalu!

Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya yang datang membeli gandum ke Mesir saat ia sudah menjadi pejabat (mangkubumi) di istana Firaun. Mulanya ia mempermainkan saudara-saudaranya dengan menyandera Yehuda dan memaksa mereka agar membawa Benyamin adik kandungnya, jika mereka datang lagi. Ia rindu untuk berjumpa lagi dengan adiknya itu. Setelah Benyamin datang, ia memperkenalkan dirinya sambil menangis: Akulah Yusuf yang kamu jual. Aku datang ke sini karena Allah yang menyuruhku. Dengan pernyataan ini, Yusuf melihat peristiwa pahit dalam hidupnya sebagai penyelenggaraan Ilahi, yaitu untuk menyelamatkan keluarganya dari bahaya kelaparan hebat yang melanda seluruh bumi. Ia tidak dendam kepada saudara-saudaranya dan menghukum mereka, tetapi sebaliknya menerima mereka semua dengan tangisan bahagia (Kej 44:18-21.23b-29;45:1-5)

Tuhan mengutus – menyuruh para murid yang sudah dipilih-Nya untuk pergi mewartakan kabar pertobatan sambil menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang mati, mengusir setan-setan tanpa membawa barang-barang berharga yang bisa menjadi penghalang dalam tugas perutusan itu. Fokus utama dari perutusan itu adalah keselamatan bagi semua orang yang mereka jumpai dalam perjalanan mereka ke mana saja. Tuhan menyuruh mereka untuk menjadi penyelamat atas semua orang yang mengalami kepahitan dalam hidup, sebagaimana Yesus sendiri telah datang untuk mencari dan menyelamatkan yang sakit dan yang berdosa (Mat 10:7-15).

Yusuf dan para murid melihat perjalanan panggilan mereka sebagai penyelenggaraan Ilahi – Tuhan mau memakai mereka sebagai alat untuk melanjutkan tugas-Nya di dunia ini. Entah perjalanan panggilan itu diawali dengan cara baik atau tidak baik, jika semuanya terjadi atas penyelenggaraan-Nya maka semuanya akan berakhir dengan baik. Tuhan mahabaik dan selalu mempunyai rencana yang terbaik atas semua orang yang percaya dan yang dipanggil menjadi “rekan kerja-Nya”.  Dalam diri Yesus dan karya-Nya, Allah telah menunjukkan semua yang terbaik bagi orang-orang yang percaya, teristimewa bagi mereka yang dipanggil dan diutus untuk melanjutkan karya-Nya di dunia ini.

Melihat dan menilai perjalanan hidup serta panggilan kita sebagai “rencana dan suruhan Tuhan” kiranya menjadi pegangan kita yang utama untuk menjalankan tugas-Nya untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan-Nya. Dalam keadaan baik atau tidak baik, itulah rencana dan suruhan Tuhan ! Amin






  

Adhitz Ads