Bangsa Israel menyatakan dirinya sebagai
bangsa terpilih, karena sadar akan sejarah bapa bangsanya, Abraham beserta
keturunannya, Ishak, Yakub dst, yang dipilih Tuhan sendiri menjadi bangsa yang
akan melahirkan Sang Juru Selamat. Amerika Serikat sadar akan sejarah bangsanya
yang berasal dari pelbagai bangsa di Eropa yang bermigrasi ke benua itu, di
sana mereka bergabung dengan suku-suku asli setempat dan dalam kesatuan tekad
yang kuat mereka membentuk sebuah bangsa dan Negara yang menyebuat dirinya
“super power”. Tak ketinggalan juga bangsa lain dengan tekad yang sama, ingin
menjadi bangsa besar dengan visi dan misi yang besar dalam segala bidang
kehidupannya. Mengapa demikian? Jawabannya tidak lain karena setiap anak
manusia dari pelbagai bangsa mana pun adalah citra Allah, sebab diciptakan oleh
Allah, hidup dan dipelihara oleh Allah dan akan kembali kepada Allah.
Sesuai dengan janji Allah kepada
Abraham, Sara melahirkan anak dan diberi nama Ishak. Hagar, gundik Abraham juga
telah melahirkan anak bagi Abraham dan bernama Ismael. Suatu saat Ishak dan
Ismael bermain bersama-sama. Ketika melihat itu Sara dikuasai roh cemburu dan
meminta Abraham mengusir Hagar dan Ismael dari rumahnya. Abraham melakukan
permintaan itu dengan berat hati, tetapi Tuhan mengatakan kepadanya dengan
janji: Aku akan menjadikan keduanya
bangsa yang besar ! (Kej 21:5.8-20). Janji ini berimbas kepada siapa dan
bangsa mana? Hemat saya berimbas kepada segenap keturunan Abraham secara
biologis dan juga secara rohani. Secara
rohani berarti segenap keturunan umat
manusia yang percaya kepada Allah dan Yesus Kristus Dengan demikian
genaplah janji Allah kepada Abraham: keturunanmu akan banyak seperti bintang di
langit dan pasir di pantai laut! Bangsa yang besar bukan saja dalam hal jumlah
tetapi juga dalam hal cita-cita dan perjuangan untuk menjadi makmur, damai dan
sejahtera.
Mengejar cita-cita menjadi bangsa yang
besar sering terhambat atau ditindas cara pikir negatip, yang gelap, serta
mental yang kacau, seperti tergambar dalam cerita orang Gadara yang menolak
Yesus pergi dari perkampungan mereka. Pada
hal Yesus sudah menyembuhkan dua orang yang kerasukan setan. Mereka menolak Yesus
yang sesungguhnya datang untuk membebaskan
manusia dari kuasa kegelapan dan dosa.(bdk Mat 8:28-34).
Anda dan saya adalah keturunan Abraham
secara rohani karena mengimani Allah yang sama, bahkan lebih dari itu menjadi
anak-anak Allah karena sakramen pembaptisan. Bermimpilah menjadi bangsa yang
besar dengan cita-cita serta tekad yang besar, karena Tuhan selalu menyediakan berkat-Nya
bagi kita untuk mencapai mimpi kita. Amin.