Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Juli 18, 2017

DEKAT ALLAH, HATIMU HIDUP KEMBALI !


Ibu Ida sudah sangat putus asa dengan keadaan keluarganya yang bertantakan. Suami tidak peduli dengan urusan anak-anak dan keluarga, karena ia selalu pulang tengah malam dari tempat judi. Anaknya yang sulung sering tidak ke sekolah sehingga nilainya rendah dan tidak naik kelas. Anak itu dipindahkan dari sekolah ke sekolah , bahkan sudah 5 sekolah tetapi tabiatnya tetap saja seperti itu. Anak putri kedua barusan masuk naik II SMA sudah terlibat pergaulan bebas dan akhirnya diperkosa lalu berhenti dari sekolah. Meskipun ibu Ida menduduki jabatan tinggi di sebuah kantor pemerintah namun hatinya sangat terluka dengan keadaan rumah tangganya yang hancur itu. Ia tidak bersemangat lagi dalam melaksanakan tugasnya, ia sering merasa pusing dan lambungnya selalu perih, wajahnya lesu tidak bersemangat. Jika ia duduk sendirian di ruangan kantornya, ia sering meneteskan air matanya memikirkan keadaan keluarganya itu.

Namun suatu saat ia sangat terharu mendengar kesaksian seorang pastor tentang keluarga lain yang keadaannya mirip dengannya. Pastor itu mengatakan, keluarga itu selamat karena ibu keluarganya selalu datang ke tempat adorasi. Di situ ia selalu berdoa demikian: “Tuhan, aku tahu kepada siapa aku percaya, karena itu aku datang meletakkan semua perkara hidupku di bawah kaki-Mu, dan aku yakin Engkau akan menolongku”! Doa penuh iman dan harapan ini membebaskan dia dari persoalannya. Keadaan keluarganya pulih dari keadaan yang berantakan itu dan selamat. Ibu Ida pun mulai mencari Tuhan. Setelah bertekun selama 5 tahun di depan sakramen mahakudus, suaminya bertobat dan kedua anaknya nikah dengan baik-baik meskipun tanpa pendidikan yang memadai.

Ayah ibu Musa taat pada Tuhan dan berharap bahwa anak lelaki yang dibuang ke sungai Nil itu selamat. Harapan itu terwujud, anak itu dipungut putri Firaun lalu diberi nama Musa. Musa dibesarkan di lingkungan istana. Pengalaman dalam lingkungan istana ini membuat Musa memiliki semangat cinta akan bangsanya sendiri (Israel) lalu berinisiatif untuk menyelamatkannya. Namun dosa pembunuhan menyebabkan lari ke tanah Midian. Di tanah itu ia menyepi jadi penggembala (Kel 2:1-15a). Dengan hidup menyepi ia dipersiapkan Tuhan menjadi pemimpin pembebasan Israel dari Mesir.

Matius tampaknya kecewa dengan sikap orang-orang Khorazim dan Kapernaum. Ia menggambarkan itu dalam kekecewaan Yesus yang berkata: CELAKALAH ENGKAU ! Kecaman ini lahir dari kekecewaan atas perilaku penuh dosa yang dilakukan para penduduk kedua kota itu. Mereka hidup jauh dari Allah dan tidak menghormati hukum-hukum-Nya. Kecaman ini sesungguhnya sebuah ajakan keselamatan bagi mereka untuk bertobat dan mau kembali pada Tuhan yang telah memberi mereka tanah yang berlimpah susu dan madu, sejak nenek moyang mereka Abraham. Kecaman ini tanda Allah kepada umat-Nya (Mat 11:20-24)

Ungkapan hati pemazmur yang tertulis pada judul renungan ini, adalah ungkapan iman umat Allah yang telah mengalami keselamatan ketika mereka bertobat dan memelihara hidupnya sesuai kehendak Allah. Hidup dekat Allah, membuat hati bersukacita !     




Adhitz Ads