Dokter Ani diutus menjadi dokter PTT di
sebuah wilayah terpencil dalam suatu propinsi. Saking terpencilnya wilayah itu,
banyak sekali kekurangan yang ditemukannya, baik sarana prasarana maupun
mentalitas masyarakat yang masih mengandalkan kekuatan-kekuatan alam dan
roh-roh gaib. Ketika dokter Ani berkeliling mengunjungi masyarakat yang
membutuhkan pelayanannya, pada umumnya mereka menghindar, sebab mereka tidak
yakin akan penjelasaannya tentang penyakit-penyakit dan efeknya, serta
bagaimana cara mengatasinya secara medis. Umumnya mereka lebih percaya bahwa
penyakit-penyakit itu disebabkan oleh pelanggaran moral dan ketidaktaatan
kepada perintah nenek moyangnya, sehingga mereka lebih senang pergi kepada
dukun-dukun, peramal, pendoa palsu dari pada kepada dokter dan perawat.
Kehadiran dokter Ani di tengah mayarakat
itu kemudian menjadi sasaran iri hati dan kebencian para dukun, peramal dan
pendoa palsu itu karena Ani dicap sebagai saingan mereka dalam hal mendapatkan
pasien-pasien. Karena itu setiap hari mereka memprovokasi masyarakat dengan
menyebarkan gosip-gosip yang tak sedap tentang dokter Ani. Dokter ini sungguh
berada seperti domba di tengah serigala. Meski demikian dokter itu tetap setia
pada perutusannya sampai akhirnya ia memenangkan banyak orang untuk mengerti
tentang penyakit-penyakit dan bagaimana mengatasinya.
Tuhan Yesus tahu akan keadaan yang bakal
dialami para murid-Nya pada masa yang akan datang. Ia sendiri juga telah
mengalami situasi seperti itu. Ia menggambarkan situasi itu dengan berkata: "Lihat, Aku mengutus kamu seperti
domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular
dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada
yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu
di rumah ibadatnya” (Mat 10: 16-17). Jika suasana seperti itu terjadi apa
yang harus dilakukan?
a.
Cerdik seperti
ular:
cerdik berarti memiliki banyak strategi atau akal, tahu dan bijaksana dalam
membawa diri, tak mudah ditipu, sebab kini dunia kita dikuasai oleh banyak
pembohong yang memakai cara-cara untuk menyusahkan sesamanya. Maka kita juga
harus kreatif, giat dan jujur dalam menghadapinya sehingga kita tidak mudah
ditipu.
b. Tulus seperti
merpati:
merpati itu lambang ketulusan dan kesetiaan. Tuhan menginginkan kita hidup
seperti itu sebab kebajikan ini akan menolong kita untuk berjalan bersama Tuhan
dan taat kepada pimpinan-Nya.
Yakub takut pindah ke Mesir sebab ia tahu
akan bahaya yang ada di tanah asing. Namun Tuhan menampakkan diri kepadanya dan
mendorongnya untuk pergi dengan mengulangi kembali janji-Nya: Aku akan membuatmu menjadi bangsa yang
besar di sana. Segala ketakutannya hilang ketika dia berjumpa dengan Yusuf.
Yusuf menyelamatkan hidupnya dan seluruh keluarganya (Kej 46:1-7.28-30)
Di sekitar kita ada banyak serigala yang
kelihatan dan tak kelihatan, yang selalu siap menerkam kita. Namun kita
mempunyai Tuhan yang kuasa-Nya jauh lebih besar dari pada serigala-serigala
itu. Jangan takut. Tuhan menyertaimu seperti Dia menyertai Yakub dan
anak-anaknya, para rasul-Nya dan juga dokter Ani seperti dalam cerita di atas!