Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Juli 26, 2017

KETURUNANNYA LESTARI ! (pesta St. Yoakim dan Anna)



Tak pernah terpikirkan oleh keduanya bahwa anak perempuan satu-satunya itu bakal dipilih Allah menjadi Bunda Yesus, Bunda Tuhan dan Juru Selamat. Kerinduan mereka sebagai orang tua mungkin pada saat itu hanyalah menjadi orang tua yang baik, anaknya taat pada hukum Taurat, setia pada iman akan Allah, anak itu memiliki suami yang baik dan mempunyai anak yang cerdas tetapi juga menjadi wanita saleh sehingga bisa mewariskan iman akan Yahwe kepada anak-anaknya dan cucu cece mereka. Sebuah kerinduan yang lumrah terjadi di antara keluarga tani Yahudi di kampung Nasareth, wilayah Galilea.

Kitab Sirakh dalam Perjanjian Lama mengungkapkan kerinduan hati bangsa terpilih ini dengan mengatakan: “Sekarang kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya, yang kebajikannya tidak sampai terlupa, yang keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan tetap tinggal untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus” (bdk Sir 44:1.10-15). Sebagaimana bangsa-bangsa lain, orang-orang Yahudi diajarkan untuk taat pada Tuhan dan hormat pada orangtua mereka masing-masing. Kewajiban ini tertera pada 10 perintah Allah yang diwariskan Musa kepada anak-anak Israel. Hukum ini mengatur hidup moral yang ketat, dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama sehingga setiap orang Yahudi tetap menjaga integritasnya sebagai bangsa pilihan Allah. Setiap orang Yahudi wajib menghafal dan menjalankan hukum ini agar hidup mereka dan keturunannya tetap lestari dalam cinta kepada Tuhan dan sesama. Taat pada Tuhan dan hukum-hukumnya akan menghasilkan berkat.

Setiap orang Israel tahu ada janji-janji yang terwaris sejak Abraham, nenek moyang mereka. Mereka juga tahu bahwa janji Yahwe kepada Abram sudah terpenuhi, karena itu mereka ingin agar janji itu tetap terpelihara dan terwujud dari generasi ke generasi, dengan demikian keturunan mereka terpelihara lestari selamanya. Tetapi ada satu kerinduan lain di tengah pergulatan hidup masa itu yaitu rindu melihat janji kedatangan Mesias. Hal ini diungkapkan Yesus dalam wejangan-Nya hari ini: “Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya” (Mat 13:17). Oleh karena itu para rasul dan semua orang Yahudi yang bisa melihat Yesus harus bersyukur atas apa yang mereka alami bersama Yesus. Di dalam Yesus segala janji Yahwe terpenuhi secara sempurna.

Kita tidak melihat Mesias, Juru Selamat tetapi berita kedatangan-Nya sudah terjadi. Kini kita hidup dalam zaman Mesias, berjalan bersama Dia dalam iman kepada-Nya. Tiada kegembiraan yang lebih besar dari pada yang kita miliki dan tiada kebahagiaan yang lebih tinggi dari pada kebahagiaan yang sekarang alami bersama-Nya, sebab dalam Dia jaminan keselamatan kita telah terjadi secara sempurna. Bila kita menjaga hubungan ini dengan baik, saya yakin keturunan anak-anak Tuhan ini akan lestari selamanya.   

Adhitz Ads