Duduk berjam-jam di tempat pengakuan
untuk mendengar pengakuan dosa umat, mungkin di zaman ini menjadi pekerjaan
terberat bagi para imam, sebab terasa sebagai pekerjaan yang paling membosankan
dan melelahkan, apalagi kalau dosa yang diakui itu datar, tidak menunjukkan
pertobatan tetapi hanya untuk memenuhi kewajiban. Akan tetapi bila pekerjaan
ini dihayati dan dilakukan sebagai pelayanan keselamatan umat manusia, justru
pekerjaan ini sangat menyenangkan. Sebaliknya kalau kita mengaku dosa lalu imam
yang mendengar pengakuan itu memberi nasihat lalu mengucapkan doa pengampunan
maka hati terasa bahagia dan kita pulang ke rumah dengan hati penuh sukacita.
Sering kita merasa beban dosa yang mengikat kita dalam rasa bersalah terlepas
dari pikiran dan hati kita. Bahasa pasarnya hati dan pikiran terasa “plong”!
Orang lumpuh menurut Injil hari ini (Mat
9: 1-8) dihantar kepada Yesus. Dalam diagnosa singkat dari pengetahuan
Ilahinya, orang ini lumpuh karena dosa, karena itu Ia langsung berkata: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni." Orang ini pasti senang sekali. Ucapan pengampunan esus
menyembuhkan batinnya yang terluka. Penyembuhan ini membantu dia untuk sembuh
secara fisik setelah Yesus mengucapkan: “Bangunlah
dan berjalanlah”! Ia pun bangun dan berjalan. Ia sembuh dan pergi dengan
sukacita sambil memuliakan Tuhan. Pengampunan Tuhan menimbulkan sukacita atau
kegembiraan.
Dosa menimbulkan beban dalam hati karena
rasa bersalah. Jika keadaan ini dibiarkan terus ia akan melumpuhkan hati dan
pikiran kita. Selanjutnya akan berefek pada kerusakan fisik dan benar-benar
lumpuh. Obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan diri kita tidak lain dari pada
datang kepada Tuhan dengan cara mengaku dosa kepada imam-imam yang telah diberi
kuasa untuk mengampuni, bukan dengan cara membunuh diri karena putus asa atau
mempersembahkan binatang seperti dalam Perjanjian Lama.
Cara yang paling nyata Tuhan
menyembuhkan umat-Nya dalam Gereja adalah melalui pengampunan-Nya. “Dosamu sudah diampuni” adalah kata-kata
yang hanya bisa diucapkan oleh mereka
yang tertahbis, saat mereka memberikan abssolusi kepada para peniten. Kata-kata
ini sesungguhnya memiliki daya yang sangat ampuh untuk menyembuhkan kita dari
penyakit rohani dan jasmani bila penyakit itu disebabkan oleh dosa. Amin