Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Juli 04, 2017

DANAU MENJADI TEDUH SEKALI !

Danau Galilea memiliki luas sebesar 166 km persegi dengan kedalaman mencapai 43 m. Danau ini adalah danau air tawar terendah di dunia, terletak 211.315 meter di bawah permukaan laut (see level). Dalam keadaan cuaca yang baik danau sebesar ini pasti tenang dan aman. Tak kelihatan ombak menerpa ke pantai, tetapi dalam keadaan cuaca yang buruk, angin dan badai, keadaan danau ini sangat menakutkan sebab ia akan bergelora dan memiliki ombak yang dahsyat. Dalam keadaan seperti ini para nelayan enggan untuk berlayar atau pun menangkap ikan.

Yesus dan para murid-Nya menyeberang dengan perahu menuju ke pelabuhan yang lain (penginjil Matius tidak menulis tujuannya). Mulanya mereka berlayar dengan aman tetapi tiba-tiba muncullah badai, danau pun bergelora dan menerjang perahu mereka hingga hampir tenggelam. Dalam keadaan panik para murid pun segera membangunkan Yesus yang sedang tertidur. Ia bangun dan menghardik badai dan danau itu. Dalam sekejap semuanya menjadi teduh sekali, lalu Ia menegur para murid-Nya: mengapa kamu takut dan kurang percaya? (bdk Mat 8:23-27)

Badai dan danau melambangkan kejahatan, sebab akibat yang ditimbulkan oleh gelombang dan badai adalah kecelakaan dan maut. Manusia yang berlayar di saat gelora itu terjadi pasti mengalami cobaan berat sebab menimbulkan rasa takut, takut akan tenggelam dan kematian. Para murid takut tenggelam dan mati. Akan tetapi kehadiran Tuhan Yesus di antara mereka sungguh menyelamatkan dan menenteramkan. Nasihatnya dalam rupa teguran di atas mengingatkan para murid bahwa bersama Yesus semuanya pasti selamat.

Penduduk Sodom dan Gomora terkena bencana besar. Ada hujan belerang dan api. Mungkin saja terjadi letusan gunung api yang sangat besar sehingga terjadilah bencana itu. Perjanjian Lama melihatnya itu sebagai hukuman Tuhan atas dosa pelanggaran moral yang begitu jahat yang dilakukan penduduk kedua kota itu. Lot dan istrinya diselamatkan karena hidup baik, namun istrinya melanggar perintah malaikat penolongnya, agar tidak menoleh ke belakang, akhirnya ia berubah menjadi tiang garam (Kej 19:15-29).

Api dan belerang juga lambang kejahatan yang menimbulkan bencana bagi jiwa raga manusia. Namun di tengah keadaan seperti itu Tuhan selalu menghadirkan pertolongan-Nya melalui kuasa surgawi. Mereka yang selalu waspada untuk mendengar dan mengikuti nasihat yang baik dari Tuhan atau sesama manusia pasti diselamatkan tetapi mereka yang tidak taat akan binasa. Orang yang sadar akan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka dan berlindung pada-Nya akan selamat tetapi yang mengabaikan kehadiran-Nya dan tetap berlaku jahat tentu akan binasa!     

Adhitz Ads