Danau Galilea memiliki luas sebesar 166
km persegi dengan kedalaman mencapai 43 m. Danau ini adalah danau air tawar
terendah di dunia, terletak 211.315 meter di bawah permukaan laut (see level).
Dalam keadaan cuaca yang baik danau sebesar ini pasti tenang dan aman. Tak
kelihatan ombak menerpa ke pantai, tetapi dalam keadaan cuaca yang buruk, angin
dan badai, keadaan danau ini sangat menakutkan sebab ia akan bergelora dan
memiliki ombak yang dahsyat. Dalam keadaan seperti ini para nelayan enggan
untuk berlayar atau pun menangkap ikan.
Yesus dan para murid-Nya menyeberang
dengan perahu menuju ke pelabuhan yang lain (penginjil Matius tidak menulis
tujuannya). Mulanya mereka berlayar dengan aman tetapi tiba-tiba muncullah
badai, danau pun bergelora dan menerjang perahu mereka hingga hampir tenggelam.
Dalam keadaan panik para murid pun segera membangunkan Yesus yang sedang
tertidur. Ia bangun dan menghardik badai dan danau itu. Dalam sekejap semuanya
menjadi teduh sekali, lalu Ia menegur para murid-Nya: mengapa kamu takut dan kurang percaya? (bdk Mat 8:23-27)
Badai dan danau melambangkan kejahatan, sebab
akibat yang ditimbulkan oleh gelombang dan badai adalah kecelakaan dan maut. Manusia
yang berlayar di saat gelora itu terjadi pasti mengalami cobaan berat sebab menimbulkan
rasa takut, takut akan tenggelam dan kematian. Para murid takut tenggelam dan
mati. Akan tetapi kehadiran Tuhan Yesus di antara mereka sungguh menyelamatkan
dan menenteramkan. Nasihatnya dalam rupa teguran di atas mengingatkan para
murid bahwa bersama Yesus semuanya pasti selamat.
Penduduk Sodom dan Gomora terkena
bencana besar. Ada hujan belerang dan api. Mungkin saja terjadi letusan gunung
api yang sangat besar sehingga terjadilah bencana itu. Perjanjian Lama
melihatnya itu sebagai hukuman Tuhan atas dosa pelanggaran moral yang begitu
jahat yang dilakukan penduduk kedua kota itu. Lot dan istrinya diselamatkan
karena hidup baik, namun istrinya melanggar perintah malaikat penolongnya, agar
tidak menoleh ke belakang, akhirnya ia berubah menjadi tiang garam (Kej
19:15-29).
Api dan belerang juga lambang kejahatan
yang menimbulkan bencana bagi jiwa raga manusia. Namun di tengah keadaan
seperti itu Tuhan selalu menghadirkan pertolongan-Nya melalui kuasa surgawi. Mereka
yang selalu waspada untuk mendengar dan mengikuti nasihat yang baik dari Tuhan
atau sesama manusia pasti diselamatkan tetapi mereka yang tidak taat akan
binasa. Orang yang sadar akan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka dan berlindung
pada-Nya akan selamat tetapi yang mengabaikan kehadiran-Nya dan tetap berlaku
jahat tentu akan binasa!