Setiap orang Kristen diberi
perlengkapan-perlengkapan rohani yang istimewa dari Tuhan sendiri melalui Roh
Kudus-Nya. Perlengkapan rohani ini dinamakan karunia-karunia. Ada karunia yang
yang fungsinya membantu kita mencapai kekudusan dalam hidup dan ada karunia
yang berfungi untuk membantu kita dalam pelayanan. Dua-duanya sama pentingnya
dalam hidup dan karya kita sebagai murid-murid Yesus. Para rasul dan para kudus
sepanjang zaman telah mengalaminya dalam pelbagai cara. Gereja berkembang dan
bertumbuh karena karunia-karunia itu.
Tuhan membutuhkan kita setiap saat demi
keselamatan kita dan demi perkembangan Gereja-Nya di dunia. Hari ini Ia
mengajar kita tentang kebutuhan-Nya, ketika Ia memanggil Musa dan umat Israel
datang menjumpai Dia di kaki gunung Sinai. Seluruh jemaat berkumpul di kaki
gunung itu dan Musa dipanggil naik ke puncak gunung untuk menerima
pesan-pesan-Nya (bdk Kel 19:1-2.9-11.16-20b). Kepada Musa Tuhan memberikan
hukum-hukum-Nya dalam bentuk ilham untuk menulis sepuluh perintah-Nya. Ilham itu
dalam bahasa rohaninya disebut karunia hikmat kebijaksanaan yang diberikan
kepada kita agar kita mengerti tentang rencana-rencanaNya dalam memimpin kita,
sehingga para pemimpin dan umat Allah selalu berjalan dan mengatur hidupnya
sesuai dengan hukum-hukum Tuhan.
Mengapa karunia-karunia ini diberikan
kepada orang-orang yang sederhana dan tidak terpandang? Tuhan tahu isi hati
setiap manusia. Orang yang rendah hati dan terbuka kepada-Nya adalah
orang-orang yang sungguh-sungguh mau bekerja sama dengan-Nya. Sedangkan
orang-orang yang tinggi hati dan tidak terbuka adalah orang-orang yang tidak
mungkin meneruskan pesan-Nya kepada orang lain, karena mereka sibuk dengan
dirinya sendiri (bdk Mat 13:10-17)
Karunia-karunia Allah adalah kekayaan
Allah sendiri. Semua itu diberikan untuk membantu kita agar sanggup mengambil
bagian secara aktip dalam karya keselamatan-Nya. Tuhan memerlukan kita. Tuhan
memanggil kita dan mengutus kita untuk melanjutkan karya-Nya. Untuk itu Dia
akan memperlengkapi kita dengan karunia-karunia ini sehingga kita mampu menjadi
saksi-Nya, seperti Ia memperlengkapi para rasul dan para kudus-Nya dalam
gereja. Amin