Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Juli 31, 2017

SI KECIL YANG BERGUNA !

Ibu Lis, janda PNS beranak satu namanya Hans. Ia mengajar anaknya Hans yang baru berumur dua tahun agar menabung uang-uang recehannya dalam celengan yang sudah disiapkannya. Dan ia meminta dua syarat yang harus dipatuhi Hans: pertama pada setiap akhir bulan uang itu dimasukkan ke koperasi agar bisa berbunga meskipun sedikit. Kedua, uang itu baru boleh diambil ketika Hans tamat SMA, agar bisa dipakai untuk membayar uang muka kalau masuk kuliah. Tetapi dengan diam-diam ibu yang bijaksana ini menyisihkan gaji bulanannya untuk menambah tabungan anaknya itu. Ia sendiri pun tidak berdiam diri dengan mengharapkan gajiannya saja tetapi juga membuat bakso ikan yang dia pelajari dari internet. Baksonya enak dan sangat laris sebab disukai banyak orang. Ia melakukan pekerjaan ini setiap sore, sesudah ia pulang dari kantor. Ia bertekad dan juga berdoa agar anak satu-satunya ini menjadi orang yang baik dan berhasil dalam cita-citanya.

Ketika masuk kuliah Hans sudah memiliki tabungan ratusan juta rupiah. Ketika dia tahu bahwa ibunya menambah tabungannya setiap bulan, ia pun bertekad menjadi “orang”. Ia mengambil mata kuliah arsitek bangunan dan berhasil hingga selesai S2. Ia termasuk anak yang berbakat membuat banyak rancangan gambar bangunan dan setelah selesai kuliah ia bekerja di perusahaan property – merancang gambar bangunan dan laris. Setelah menikah ia memelihara mamanya (ibu Lis) dengan penuh kasih hingga mamanya meninggal dengan damai.

Kebanyakan orang jika berhadapan dengan situasi seperti ibu Lis mungkin akan tenggelam dalam “kerkah batin yang berkepanjangan” dan jatuh ke dalam keputusasaan. Mereka kecewa dan merasa diri tak berguna lagi serta berpikir apa gunanya hidup sendiri dengan anak semata wayang, lalu mempersalahkan Tuhan dst. Mereka melihat dirinya begitu kecil, sendiri dan tak berguna lagi.

Hari ini Tuhan mengajar kita tentang bagaimana caranya kita memanfaatkan hal-hal kecil dan yang tampak tak berguna menjadi besar dan menjadi tempat tumpuan banyak orang. Lihatlah biji sesawi yang kecil, jika tumbuh dia menjadi pohon besar dan burung-burung bisa bersarang di situ. Demikian juga ragi bisa membuat adonan berkembang lalu menjadi roti yang lembut dan enak kalau dimakan (Mat 13:31-35). Kecil-kecil tetapi bermanfaat menjadi terbesar dan hebat. Tuhan mengajar kita untuk melihat peluang dan belajarlah mulai dari yang kecil-kecil. Orang-orang sukses di dunia ini mulai dari hal-hal kecil. Mereka tekun dengan pekerjaan kecil itu dan lama-kelamaan menjadi orang sukses.

Sebaliknya jangan meniru para peziarah (bangsa Israel) yang sudah tahu dan percaya kepada Allah, ketika tiba di kaki Sinai membuat ulah di hadapan Tuhan dengan membuat patung lembu emas menjadi “allah baru bagi mereka”. Alasannya, karena Musa meninggalkan mereka sendirian dalam waktu yang cukup lama berada di puncak Sinai dan tak ada kabar beritanya lagi. Mereka tidak sabar menunggu. Mereka mengecilkan peran Tuhan dengan membuat patung lembu emas menjadi Tuhannya (Kel 32:15-24.30-34). Mereka sudah percaya kepada yang mahakuasa tetapi mengecilkan peran dan kehadiran-Nya di tengah mereka.

Jika kita mengimani Tuhan, yang harus kita lakukan sesuangguhnya adalah membesarkan peran Tuhan dalam hal-hal kecil yang ada di sekitar kita atau juga yang ada dalam diri kita yang tak berdaya ini, sebab dengan demikian Tuhan yang akan membuat semuanya menjadi besar. Si kecil yang ada di sekitar kita atau dalam diri kita akan menjadi berguna, besar jikalau kita menyertakan Tuhan dalam seluruh proses membesarkannya. Amin     





      

Adhitz Ads