Dalam keluarga, tetapi tentu tidak
semua, ayah ibu sering memiliki anak emas – yang disayangi secara khusus lebih
dari yang lain. Anak emas mendapat perhatian lebih dari pada adik kakaknya yang
lain agar dia menjadi lebih terdepan dan lebih baik. Memiliki anak emas
sesungguhnya tidak baik untuk anak-anak karena akan menimbulkan permusuhan dan
perselisihan di antara anak-anak dan kemudian mereka tidak bisa bekerja sama.
Rebeka, istri Ishak memiliki anak emas
yaitu Yakub. Selain Yakub itu anak bungsu tetapi juga karena ia lebih ganteng
dari pada Esau, sebab tubuh Esau berbulu banyak. Yakub berhasil menipu Ishak
atas inisiatif Rebeka, ibunya. Yakub mendapatkan berkat sulung yang seharusnya
didapatkan Esau. Sejak saat itu Esau bermusuhan dengan Yakub sehingga kemudian Yakub
harus melarikan diri (bdk Kej 27:1-5.15-29).
Murid-murid Yohanes menganggap
murid-murid Yesus seperti anak emas, sebab tidak mengikuti puasa Yahudi. Mereka
menggugat Yesus dengan pertanyaan, mengapa para murid-Mu tidak berpuasa seperti
kami? Yesus menjawab bahwa mereka masih berada bersama pengantin, masih
berpesta, nanti ada saatnya mereka akan berpuasa (Mat 9:14-17). Puasa adalah
salah satu usaha untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Para murid sudah dekat
dengan-Nya maka mereka tak perlu puasa lagi.
Yakub dan para murid Yesus sudah
mendapat kekayaan berlimpah dalam hidup mereka. Yakub mendapat kekayaan dari
ayanya Ishak karena permainan taktik anak emas untuk mendapatkan berkat;
sedangkan para murid Yesus telah mendapat kekayaan dan kepenuhan sukacita
karena pengalaman kedekatan hidup bersama Yesus. Tuhan selalu punya rencana
istimewa untuk setiap anak manusia. Rencana itu tidak lain dari pada rencana
keselamatan dan berkat berlimpah-limpah yang tersedia dalam kerajaan-Nya. Semua
ini dapat diraih melalui hubungan akrab dengan-Nya atau dengan taktik menjadi “anak
emas” – dalam pengertian positip (dekat dengan Allah).
Oleh sakramen permandian kita semua dijadikan
anak Allah dan mendapat hak sebagai ahli waris dengan berkat berlimpah. Namun gelar
anak Allah dan ahli waris tidak otomatis memberi kita privilese untuk mendapatkan
semuanya dengan cuma-cuma, melainkan harus dengan mewujudkan iman dalam perbuatan. Taktik anak emas baru berlaku
kalau Anda dan saya berbuat sesuatu untuk memuliakan Tuhan dan membahagiakan sesama.