Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Juli 22, 2017

SIAPAKAH YANG ENGKAU CARI ?

Hidup di dunia ini penuh dengan proses dan usaha pencaharian? Proses pencaharian itu dimulai dengan hal-hal yang duniawi yang tak sempurna menuju persatuan sempurna yang tak terpisahkan lagi dengan Dia yang kita cari. Menurut Santa Theresia Avilla proses itu dimulai dari purgativa (pemurnian motivasi dengan rasa sakit), illuminativa (pencerahan motivasi sambil membuka diri) dan akhirnya unitiva (persatuan sempurna, yang biasa disebut perkawinan rohani).

Maria Magdalena memulai pencaharian itu dengan menikmati kepuasan jasmani yang memberinya kebahagiaan semu, sebab semuanya bersifat duniawi bahkan membuatnya sangat menderita. Ketika ia bertemu dengan Yesus, ia bertobat dan mengikuti-Nya. Pada-Nya ia menemukan illuminativa – pencerahan melalui pengajaran-pengajaran Yesus. Sesudah ia mendengar semua itu sambil memperhatikan mujizat-mujizat yang dikerjakan Yesus sendiri, ia ingin menjalin unitiva – persatuan sempurna, yang tidak terkontaminasi lagi oleh godaan-godaan duniawi. Karena itu ketika Yesus menderita, memikul salib menuju Golgotha, melihat proses penyaliban dan wafat-Nya di kayu salib, cintanya kepada Tuhan semakin berkobar-kobar. Tampaknya seperti ia tidak rela melihat semua itu dan membuatnya susah tidur. Maka tidak heran kalau pada pagi-pagi buta ia dan teman-temannya pergi ke kubur untuk mengurapi jenasah Yesus agar awet (Mat 20:1.11-18). Namun ketika tiba di makam Yesus, mereka tidak bertemu dengan-Nya, selain melihat dua orang malaikat dan seorang penunggu taman. Pencaharian itu terhenti ketika orang yang disangka penunggu taman itu adalah Yesus sendiri. Maria Magdalena merasa sangat bahagia dan penuh sukacita. Perasaan ini meringankan kakinya untuk segera pergi menyampaikan pesan Yesus kepada para murid-Nya dan berkata: Aku telah melihat Tuhan ! Tuhan yang dicari telah ditemukan secara sempurna dalam sukacita dan kebahagiaan kebangkitan-Nya.

Kidung Agung dalam bacaan pertama juga melukiskan kerinduan hati manusia yang mencari persatuan sempurna dengan Penciptanya. Hal itu dilukiskan bak seorang gadis yang mencari tunangannya dalam perasaan mabuk cinta yang menggebu-gebu. Ketika dia menemukannya, ia begitu bahagia dan berkata: “Kutemukan jantung hatiku, kupegang dia dan tak kulepaskan lagi” (Kid 3:1-4a).

Perjalanan hidup ini penuh dengan pergulatan dalam proses mencari. Mencari kepuasan dalam banyak hal: mencari diri dan mengembangkan potensi-potensinya, mengejar cita-cita, mencari nafkah dan harta serta kebahagiaan di dalamnya, mencari pasangan hidup dan merasakan kebahagiaannya dalam kebersamaan dengannya, mencari kuasa, nama dan popularitasnya. Bila pencaharian itu hanya mencapai tingkat purgativa dan illuminativa, maka pencaharian itu tidak akan sampai pada unitiva. Dalam dua tingkat permulaan itu kita tidak akan menemukan kebahagiaan persatuan dengan DIA yang kita cari. Maka kita semua harus berjuang mencapai persatuan dalam tingkat unitiva yang sempurna agar janji-Nya terpenuhi secara sempurna atas hidup ini. Yesus mengingatkan kita bahwa untuk sampai ke tingkat itu kita harus melewati pintu yang sempit!  





   

Adhitz Ads