Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Juli 02, 2017

KEBAIKAN TANPA BERKAT ITU MUSTAHIL !

Ada orang yang berpikir apa gunanya berbagi atau berbuat baik kalau tak ada imbalannya, sehingga mereka enggan melakukannya. Namun kebanyakan orang percaya bahwa semakin banyak berbuat baik semakin banyak menerima kebaikan, semakin giat melayani semakin banyak pula berkat yang diterima. Mereka ini akan bersaksi: jangan berhenti berbuat baik atau jangan berhenti melayani !

Rumah seorang perempuan kaya di Sunem sering menjadi tempat singgahan nabi Elisa karena nabi ini sudah pernah diundang untuk jamuan makan di situ. Demikian kisah yang kita baca dalam bacaan pertama tadi. Saking mengenal mereka dengan baik, maka nabi Elisa sering mampir di situ untuk makan atau minum saja, jika ia melewati kota itu. Akhirnya perempuan ini dan suaminya menyediakan sebuah kamar bagi nabi Elisa sehingga ia bisa menginap di situ, karena mereka merasa bahwa Elisa adalah seorang pelayan Tuhan yang saleh.

Suatu saat nabi Elisa bertanya kepada hambanya Gehazi, apa saja yang dibutuhkan keluarga ini, karena mereka sangat baik dan membiarkan aku memiliki tempat nginap di rumahnya? Gehazi menjawab: mereka tak punya keturunan. Sang nabi pun langsung bernubuat: “Tahun depan kamu akan dikaruniai seorang anak”! Perempuan Sunem itu kurang percaya lalu menjawab nabi Elisa katanya: jangan bohong pada hambamu ini, ya abdi Allah! (2 Raj 4:8-11.14-16a). Perkataan perempuan itu tentu tidak membatalkan nubuat yang sudah diucapkan sang nabi, sebab ia dan suaminya sudah melayani nabi itu di rumah mereka dengan senang hati.

Kata Yesus dalam Injil hari ini: “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya” (Mat 10:40-42). Setiap pengikut Kristus, yaitu Anda dan saya disebut anak Allah, sebab di dalam diri kita telah berdiam Roh Allah dan juga telah mengalir darah Yesus Kristus yang menebus dosa kita melalui sakramen pembaptisan. Sebab ketika kita menerima sakramen ini, kita ibarat mati bersama Kristus dan juga bangkit bersama Kristus. Kebenaran ini diungkapkan St. Paulus dalam bacaan kedua hari ini, melalui suratnya kepada jemaat di Roma (Rom 6:3-4.8-11).  Sedangkan di dalam diri nabi Tuhan hadirlah yang mewartakan pertobatan dan keselamatan; dan di dalam diri orang benar Tuhan hadir sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Setiap perbuatan baik yang dilakukan orang lain kepada kita, kepada nabi dan kepada orang benar akan mendapat upah kebaikan dari Tuhan sendiri, sebab di dalam diri kita, nabi dan orang benar hadirlah Tuhan yang selalu menyatakan kebaikan-Nya yang tak terbatas.

Kebaikan Tuhan memang tak terbatas. Kebaikan-Nya menetap di dalam diri setiap orang yang memiliki kasih dan yang mewujudkan kasih itu kepada sesamanya. Ketika kasih itu dialirkan melalui perbuatan baik, maka kasih itu akan mengalir terus dari sumbernya, yakni dari Allah sendiri, sebab Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8). Perempuan Sunem di atas bersama suaminya, dalam bacaan pertama tadi, memiliki kasih sehingga mereka melayani sang nabi dengan penuh kasih, karena itu tidaklah mengherankan kalau sang nabi itu mendoakan mereka agar buah kasih suami istri itu terwujud dengan hadirnya buah hati yang mereka rindukan dalam hidup mereka sebagai suami istri, sebab sudah terlalu lama merindukan hadirnya buah hati di dalam keluarganya. Dengan perbuatan baik yang mereka tunjukkan kepada nabi Elisa, akhirnya keduanya mendapat berkat nabi.

Jika Anda dan saya percaya bahwa perbuatan baik itu pasti berbuahkan kebaikan, maka jangan pernah berhenti berbuat baik, sebab kebaikan tanpa berkat itu mustahil !









Adhitz Ads