Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Juli 19, 2017

ORANG KECIL & KEBIJAKSANAAN ALLAH !

Visi misi Gereja melanjutkan visi misi Yesus Kristus, visi misi Allah sendiri: KESELAMATAN SEGENAP CIPTAAN-NYA ! Visi misi ini terus menerus dikobarkan dan diwariskan melalui pewartaan dan karya Gereja sejak didirikan oleh para rasul pada hari Pentakosta hingga saat ini.

Dilihat dari latarbelakangnya para pendiri ini, yaitu para rasul, bukanlah orang cerdik pandai, tetapi para nelayan, petani, pemungut cukai asal wilayah Galilea. Tapi mengapa Allah memilih mereka untuk melakukan pekerjaan besar-Nya? Jawabannya, supaya nyata bagi banyak orang bahwa Gereja bukan didirikan oleh kekuatan dan kuasa manusia tetapi oleh kuasa dan kekuatan Allah sendiri. Allah yang memulai, Allah yang mengerjakannya di dalam diri mereka dan Allah juga yang akan menyelesaikannya. Allah menilai bahwa orang kecil lebih mengandalkan Allah dari pada orang cerdik pandai, sehingga Allah menyembunyikan rencana agungnya kepada orang cerdik pandai dan menyatakannya kepada orang kecil (bdk Mat 11:25-27).

Musa itu orang kecil, anak orang Ibrani yang hidup di lingkungan istana Firaun, karena kerahiman Allah berpihak padanya. Ia melarikan ke Midian karena takut pada Firaun yang hendak membunuhnya. Di Midian ia bekerja sebagai gembala ternak dari Yitro, imam Midian. Status sosial para gembala ternak itu adalah orang kecil, orang biasa. Namun justru Dia dipanggil Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Musa berkeberatan dan mengatakan: Siapakah aku ini maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir? (Kel 3: 1-6.9-12).

Jawaban Musa itu menyatakan bahwa ia tidak pantas menerima tugas itu. Ia tak punya pasukan, tak punya modal, tak punya legitimasi dari bangsanya untuk menjadi pemimpin, selain keprihatinannya terhadap penderitaan bangsanya karena hidup dalam penindasan sehingga ia membunuh orang Mesir. Sebagai pelarian ia takut menghadap Firaun yang akan menangkap dan mendakwanya sebagai pembunuh. Tetapi Allah mengatakan, Aku yang mengutus engkau, bukan bangsamu sendiri dan bukan pula Firaun. Kehendak Allah yang menyatakan itu kepadamu!
Musa mengimani panggilan ini. Maka kekuatan Musa di sini hanyalah iman akan legitimasi Ilahi yang diterimanya saat ia mengalami kehadiran Allah yang ajaib itu.

Allah memberi perintah-Nya dan manusia harus melakukannya. Perintah Allah menjadi kekuatan Musa. Ini kemudian menjadi nyata dalam tugasnya sebagai pemimpin pembebasan orang Israel. Allah selalu berpihak kepada orang yang hina dina, yang mengandalkan Dia dalam hidup mereka.

Jika Anda dan saya merasa diri sebagai orang kecil, tak berdaya, hina dina karena status sosial, keadaan ekonomi, diskriminasi, mengalami ketidakadilan dsb, tetapi mempunyai iman akan kebesaran Allah, yakinlah mata Allah tidak akan tertutup bagimu.

Adhitz Ads