Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Juli 07, 2017

KESELAMATAN: PANGGILAN UNTUK SEMUA !

Dua orang menatap keluar jeruji besi penjara, yang satu melihat lumpur dan yang lain melihat bintang-bintang. Untuk mendapatkan berkat dan kelimpahan dalam hidup ini semuanya bergantung pada kerangka acuan, pandangan kebiasaan, pandangan besar tentang diri kita sendiri, orang lain, dunia dan Tuhan. Apa yang kita lihat adalah apa yang kita dapatkan !

Orang Farisi memandang Matius, pemungut cukai, sebagai orang berdosa dan mereka menyingkirkannya. Matius tidak pantas mendapatkan berkat dan keselamatan dari Tuhan. Sebaliknya Yesus memandang Matius sebagai citra Allah. Ia sakit karena dosa dan dikucilkan oleh sesamanya. Demi cinta dan visi misi keselamatan yang berkobar dalam hati-Nya, Ia memanggil Matius. Saking senangnya Matius mengundang Yesus makan di rumahnya bersama para pemungut cukai yang lain. Dalam perjamuan bersama itu mereka semua merasa bahagia karena berada dekat dengan Yesus, Sang Cinta sejati. Mereka merasakan aura cinta di dalam diri-Nya. Aura cinta ini membuat mereka terpanggil untuk meninggalkan dosa-dosanya dan bertobat. Kata Yesus: “Aku datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”. Pandangan Yesus mematahkan cara pandang yang salah dari orang Farisi tentang Allah dan misi keselamatan-Nya, tentang manusia dan kerinduannya untuk memperbaiki diri (bdk Mat 9:9-13)

Cinta Allah terhadap manusia bersifat universal bukan eksklusif seperti cara pandang kaum Farisi yang mungkin sudah terwaris sejak Abraham. Mereka selalu melihat dirinya jauh lebih baik, lebih benar, lebih hebat dari orang lain, lalu melihat sesamanya sebagai orang yang tak pantas mendapat kasih dari Tuhan. Seperti halnya Abraham yang tidak mau agar anaknya Ishak dinikahkan dengan penduduk setempat, sehingga ia menyuruh hambanya untuk mengambil wanita dari keluarganya sendiri di Uhr (bdk Kej 23:1-4.24:1-8.62-67) Cinta Tuhan itu universal dan ditujukan kepada segenap bangsa manusia. Barangsiapa percaya dan melaksanakan segala perintah-Nya, dia akan diselamatkan ! Tuhan melihat semua manusia seperti bintang dan Ia datang untuk menjadikan kita sebagai bintang-bintang-Nya!          





Adhitz Ads