Dua orang menatap keluar jeruji besi
penjara, yang satu melihat lumpur dan yang lain melihat bintang-bintang. Untuk
mendapatkan berkat dan kelimpahan dalam hidup ini semuanya bergantung pada
kerangka acuan, pandangan kebiasaan, pandangan besar tentang diri kita sendiri,
orang lain, dunia dan Tuhan. Apa yang kita lihat adalah apa yang kita dapatkan
!
Orang Farisi memandang Matius, pemungut
cukai, sebagai orang berdosa dan mereka menyingkirkannya. Matius tidak pantas
mendapatkan berkat dan keselamatan dari Tuhan. Sebaliknya Yesus memandang
Matius sebagai citra Allah. Ia sakit karena dosa dan dikucilkan oleh sesamanya.
Demi cinta dan visi misi keselamatan yang berkobar dalam hati-Nya, Ia memanggil
Matius. Saking senangnya Matius mengundang Yesus makan di rumahnya bersama para
pemungut cukai yang lain. Dalam perjamuan bersama itu mereka semua merasa
bahagia karena berada dekat dengan Yesus, Sang Cinta sejati. Mereka merasakan
aura cinta di dalam diri-Nya. Aura cinta ini membuat mereka terpanggil untuk
meninggalkan dosa-dosanya dan bertobat. Kata Yesus: “Aku datang untuk mencari
dan menyelamatkan yang hilang”. Pandangan Yesus mematahkan cara pandang yang
salah dari orang Farisi tentang Allah dan misi keselamatan-Nya, tentang manusia
dan kerinduannya untuk memperbaiki diri (bdk Mat 9:9-13)
Cinta Allah terhadap manusia bersifat
universal bukan eksklusif seperti cara pandang kaum Farisi yang mungkin sudah
terwaris sejak Abraham. Mereka selalu melihat dirinya jauh lebih baik, lebih
benar, lebih hebat dari orang lain, lalu melihat sesamanya sebagai orang yang
tak pantas mendapat kasih dari Tuhan. Seperti halnya Abraham yang tidak mau
agar anaknya Ishak dinikahkan dengan penduduk setempat, sehingga ia menyuruh
hambanya untuk mengambil wanita dari keluarganya sendiri di Uhr (bdk Kej 23:1-4.24:1-8.62-67)
Cinta Tuhan itu universal dan ditujukan kepada segenap bangsa manusia.
Barangsiapa percaya dan melaksanakan segala perintah-Nya, dia akan diselamatkan
! Tuhan melihat semua manusia seperti bintang dan Ia datang untuk menjadikan
kita sebagai bintang-bintang-Nya!