Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Juli 20, 2017

ANTARA BEBAN BERAT & KELEGAAN !

Beban berat dalam arti harafiah adalah sebuah barang yang beratnya lebih dari kekuatan kita untuk memikulnya. Beban berat dalam arti rohani adalah perasaan atau keadaan fisik yang lemah, penuh derita, sakit, banyak dosa yang membuat hidup tidak nyaman, tidak bebas, tak ada sukacita.

Kelegaan: sebuah keadaan jiwa yang bebas dari kekuatiran, kegelisahan, atau keadaan jiwa raga yang bebas dari tekanan, sakit, penderitaan, bebas dari marah, benci dan dendam.

Hari ini Tuhan Yesus dalam Injil Matius (Mat 11:28-30) menyampaikan undangan-Nya untuk datang kepada-Nya bila kita berbeban berat. Sebab Dia akan memberi kita kelegaan, kesembuhan, sukacita atau kekuatan baru supaya sanggup mengatasi beban-beban berat itu. Undangan ini mau menyatakan kepada kita bahwa Tuhan itu maha kasih dan maha peduli dengan situasi hidup kita dan siap membantu siapa saja yang datang mencari pertolongan kepada-Nya, sekaligus memberi solusi-Nya yang membebaskan kita dari beban berat itu. Tuhan juga setia pada janji-Nya seperti kata pemazmur.

Ketika bangsa Israel mengalami beban berat di Mesir karena penindasan yang tak kunjung putus, mereka berdoa, berpuasa sambil menangis di hadapan-Nya (Kel 3:13-20). Doa dan usaha rohani puluhan tahun yang tak kunjung putus itu membuahkan hasil positip. Allah mendengarkan mereka dan bertindak. Tindakan pertama yang dilakukan-Nya: memilih seorang pemimpin yang bisa mendengarkan Dia, yang berani mendorong saudara-saudaranya agar keluar dari Mesir. Musa dipanggil dan dipilih karena ia memenuhi kriteria Tuhan. Ia memiliki pengalaman mendapat pendidikan di istana Firaun pada masa mudanya. Ia mempunyai semangat keprihatinan terhadap bangsanya sampai ia membunuh orang Mesir. Ia mengalami perjumpaan  rohani yang lebih dengan Tuhan dari pada orang-orang lain. Ia memiliki kewibawaan rohani untuk memberi pengaruh positip terhadap sesama bangsanya. 

Kewibawaan itu lahir dari perintah dan  kewibawaan Allah yang berkata kepadanya dalam panggilan itu: Aku adalah Aku ! Dalam pernyataan ini Tuhan mengungkapkan diri-Nya sebagai AKU yang hidup, yang mendengar, yang prihatin dan yang siap menolong dan menyelamatkan.

Anda dan saya punya beban berat? Jangan pikul itu sendiri. Datanglah kepada-Nya, Dia akan memberi kelegaan kepadamu. Amin

Adhitz Ads