Perlakuan yang adil dituntut oleh setiap
insan, karena semua orang memiliki derajat dan kedudukan yang sama di hadapan
Penciptanya. Setiap orang diciptakan seturut gambar atau citra Allah. Allah
yang menciptakan manusia adalah Allah yang mahaadil dan mahakudus. Tak mungkin
Allah mencederai kekudusan-Nya dengan bersikap tak adil terhadap manusia dan
ciptaan lainnya. Perasaan tidak adil dirasakan manusia jika ia menginginkan
sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Dalam Injil hari ini (Mat 20:1-16a) Yesus
menyampaikan perumpamaan tentang orang upahan yang merasa tidak adil karena
menerima upah yang sama meskipun jam masuk kerja berbeda. Keadilan yang
dituntut para pekerja itu ialah mereka harus menerima upah berbeda satu dari
yang lain karena jam masuk yang berbeda. Ada yang lebih banyak jamnya dan ada yang
lebih kurang. Yang banyak jam kerjanya menuntut upah lebih dari mereka yang
kurang, namun:
a)
Mereka
lupa bahwa mereka tidak memiliki perjanjian upah kerja per jam ataukah per
hari.
b) Pemberi
upah bebas untuk memberikan apa saja dari miliknya bagi siapa saja yang sudah menolong
dia.
c) Kemurahan
pemberi upah tidak bergantung pada nilai dan jam kerja manusia, ia menilai
kerelaan para pekerja untuk bekerja.
Dalam hal ini Tuhan Yesus mengajarkan
para murid-Nya untuk mengerti bahwa Allah kaya dalam kemurahan dan kebaikan-Nya
terhadap setiap insan yang memiliki kerelaan untuk hidup dan bekerja memajukan
dunia ini. Allah itu mahaadil dan mahabaik serta memberikan segala rahmat-Nya
kepada siapa pun yang giat mengambil bagian dalam pelayanan Kerajaan Allah.
Penulis kitab Hakim-Hakim hari ini (Hak
9:6-15) melukiskan kerinduan bangsa Israel untuk dipimpin seorang raja seperti
halnya bangsa-bangsa lain. Dia melukiskan kerinduan itu dengan perumpamaan
tentang pohon-pohon yang merindukan hadirnya seorang raja di antara mereka.
Mereka pergi meminta kesediaan pohon zaitun, ara, pohon anggur dan duri. Hanya pohon
duri yang menjawab mau tetapi dengan syarat yang berat. Perumpamaan ini
sesungguhnya melukiskan kerinduan hati bangsa Israel tentang raja. Di Mesir
mereka dipimpin oleh Firaun dengan pelbagai macam perdana menterinya. Tugas mereka
jelas. Keadilan dapat tercipta dengan adanya manajemen kepemimpinan dengan “job
description” yang baik. Keadilan Allah ada dalam kebijaksanaan setiap pemimpin
yang adil dan bijaksana.
Keadilan dan kebijaksanaan Allah itu menyelamatkan. Bila Anda dan saya mengalami ketidakadilan di dunia ini, itu terjadi bukan karena Tuhan melainkan karena perbuatan manusia itu sendiri, akibat dosa orang lain atau dosa kita sendiri. Datanglah saja pada-Nya dan mohonlah keadilan-Nya!