Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Agustus 05, 2017

TAHUN YUBILEUM !

Lima tahun lalu, tepatnya 15 Oktober 2012, Keuskupan Ruteng merayakan tahun yubileum agung “PERAYAAN SATU ABAD” GEREJA KATOLIK DI MANGGARAI. Pada tahun itu seluruh kegiatan umat katolik diarahkan untuk bersyukur atas “lahir, hidup dan berkembangnya” iman katolik di Manggarai. Dari lima orang yang dibaptis pertama kali dan setelah satu abad jumlahnya menjadi 800.000 jiwa, yang tersebar di 80-an paroki. Dari sekian banyak umat Gereja Katolik Manggarai telah menyumbang 6 orang Uskup, ratusan imam, ratusan biarawan/ti, serta para awam yang berkompeten pada bidangnya masing-masing yang diutus ke segala penjuru dunia. Tanah Manggarai ibarat sebuah ladang yang telah menghasilkan gandum dengan hasil seratus kali lipat. Setelah satu abad pantas untuk disyukuri sambil mengobarkan semangat baru untuk meneruskan warisan yang istimewa itu agar tanah ini menghasilkan semakin lebih banyak buah, yang dapat dijadikan benih unggul untuk, sebagai dasar untuk abad selanjutnya.

Perayaan yubileum seperti di atas terjadi juga di tempat lainnya di negeri ini bahkan di belahan bumi lainnya karena mereka menerima warisan yang sama dari iman bangsa Israel dalam perjanjian lama, seperti yang diceritakan dalam bacaan pertama hari ini. Bagi orang Israel tahun yubileum (Yobel) adalah tahun suci, tahun pendamaian, tahun pertobatan, kesempatan untuk menguduskan diri dan membebaskan semua orang yang tertindas karena perbudakan, penjara, utang piutang dll (Im 25:1.8-17). Tahun yobel ini harus dirayakan demi pembaharuan cara berpikir, cara bertindak sekaligus bersyukur atas rahmat dan kasih Tuhan yang tak pernah berkesudahan dalam hidup manusia. Syukur atas kesetiaan-Nya untuk menyertai, memelihara, dan menyelamatkan kita mulai dari nenek moyang kita hingga selamanya sampai dunia ini berakhir dan lenyap.

Namun dibalik warisan yubileum yang indah ini, seperti tertulis dalam kitab Imamat tadi, kita melihat ada tindakan tak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh raja Herodes di Israel, pada perayaan ulang tahunnya. Ia memperlihatkan sebuah ketidakadilan bahkan kekejaman, sebuah pelanggaran atas hak azasi manusia, dengan membunuh orang suci, Yohanes Pembaptis, guna menyenangkan hati istri dan anaknya. Kekejaman ini justru dilakukan di depan banyak orang (tamu-tamu istimewa) demi memuaskan hawa nafsu marah dan dendam, karena keluarga raja ini tidak bisa menerima kristikan pedas sang nabi itu (Mat 14:1-12). Perayaan ulang tahun usia sebenarnya sebuah perayaan syukur dan kegembiraan, tetapi sebaliknya ia mempertontonkan kekuasaan, nafsu jahat dan kekejaman. Sukacita Herodes dimakhotai dengan darah nabi yang tak bersalah.

Perayaan yubileum raja Herodes mengorbankan nyawa nabi, bagaimana perayaan yubileum kita? Kitab Imamat hari ini mengajak kita untuk pulang kembali ke tanah milik kita masing-masing. Apa artinya ini? Hemat saya perayaan yubileum kita hendaknya dirayakan dengan sikap berbenah diri, bukan saja untuk bernostalgia tentang kehebatan kita tetapi untuk membuat diri kita dan orang lain menjadi orang merdeka, yang selalu tahu bersyukur dan berbuat baik!





     

Adhitz Ads