Ada beberapa pujian Tuhan Yesus yang
ditujukan kepada orang-orang yang tertentu dalam ke-empat Injil, antara lain
pujian bagi mereka yang imannya teguh ketika memohon penyembuhan, bagi Petrus
yang jawabannya baik dan benar, di saat Yesus bertanya tentang siapakah Dia
menurut para murid, dll.
Natanael atau Bartolomeus hari ini
mendapat pujian Yesus karena kejujurannya dalam menyampaikan pendapatnya
tentang Yesus, saat Filipus Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata
kepadanya: "Kami telah menemukan
Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus,
anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Natanael
polos dan jujur dalam menyampaikan pendapatnya. Baginya Nasareth adalah sebuah dusun yang tak punya nama dalam
sejarah Israel sebelumnya, selain kota besar Yerusalem. Sebagai masyarakat desa
mungkin ia selalu berpikir bahwa orang-orang hebat hanya datang dari kota,
karena berpendidikan tinggi, orang terpandang, kaya, keturunan bangsawan atau
raja dst.
Namun ketika Yesus melihat Natanael dan memujinya,
Natanael heran dan berkata: Bagaimana Engkau tahu tentang diri saya? Yesus
menjawab: "Sebelum Filipus
memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Natanael kagum akan jawaban itu dan langsung membuat pengakuan spontan: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja
orang Israel!" Kesejatian Natanael (Bartolomeus) terdapat dalam
kepolosan hatinya untuk menilai desa Nasareth sebagai tak punya reputasi
politik atau kemajuan ekonomi; dan kejujuran hatinya untuk mengaku bahwa Yesus
itu Anak Allah, saat ia berjumpa dengan Yesus (Yoh 1:45-51). Pandangan Natanael
berubah 180% tentang nilai Nasareth dan tentang latar belakang Yesus. Selanjutnya
nama Natanael hampir tidak disebut lagi dalam Injil namun ia menjadi rasul hingga
mati sebagai martir. Ia dikuliti dan disalibkan.
Kitab Wahyu (Why 21:9b-14) melukiskan
penglihatan rasul Yohanes tentang Yerusalem baru yang didirikan di atas dua
belas batu dasar di mana tertulis nama rasul-rasul. Yerusalem baru ini penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama
seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti Kristal,
dst… Yerusalem baru ini adalah kota sejati Allah, karena di sana Allah
berdiam dalam kemuliaan yang tiada bandingannya dengan kerajaan dunia ini. Di sanalah
kini para rasul berdiam bersama Tuhannya, yang telah memanggil mereka dan
menjadikan mereka abdi sejati, soko guru Gereja Kristiani hingga mereka wafat. Para
rasul pantas dipuji oleh Tuhannya karena kesejatian mereka untuk percaya dan
taat kepada Yesus, meneruskan karya-Nya dengan mendirikan Gereja-Nya serta
memberi kesaksian tentang-Nya hingga wafat.
Kesejatian Anda dan saya pada Tuhan
tidak dinilai dari berapa lama kita telah mengimaninya, tetapi sejauh mana kita
bersaksi tentang Dia dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Nilai tinggi rendahnya
iman dilihat dari tindakan kasih yang sejati ataukah palsu?