Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Agustus 21, 2017

MELAKUKAN HAL YANG TIDAK PATUT !

Menurut konotasi bahasa Indonesia “hal yang tidak patut” itu selalu dihubungkan dengan pelanggaran moral. Misalnya: perkawinan incest – perkawinan antara saudara dan saudari, antara ayah/ibu dan anak, perselingkuhan, dll. Dalam adat istiadat pelanggaran moral seperti ini dihukum dengan sangat berat di depan umum oleh tua-tua adat. Melakukan hal yang tidak patut ini sangat memalukan keluarga, suku atau orang sekampung sehingga hukumannya setimpal dengan pemulihan rasa malu dan nama baik.

Setelah kematian Yosua, bangsa Israel yang sudah menempati tanah terjanji menurut bacaan hari ini (Hak 2:11-19) hidup dalam keadaan berdosa, melakukan hal-hal yang tidak patut di mata Tuhan, yaitu:

a)      Mereka tidak taat kepada pesan Musa dan Yosua, tetapi hanya mengikuti kemauan sendiri.

b)      Mereka menyembah berhala, dewa-dewi Baal dan para Asytoret, dewa penduduk asli setempat dan meninggalkan penghormatan kepada Yahwe. Dalam bahasa Kitab Suci Perjanjian Lama menyembah berhala itu sama dengan berzinah.

c)      Dalam hal apa pun mereka tidak berhenti berbuat jahat. Mereka tegar tengkuk.

Dalam pandangan perjanjian lama, setiap pelanggaran akan diganjari oleh hukuman dari Tuhan, yaitu: Tuhan membiarkan mereka mati di tangan para musuh dan perampok di sekitarnya. Jika mereka maju berperang, musuh-musuhnya akan selalu menang dan mereka mati binasa. Cara untuk bebas dari keadaan buruk ini, mereka harus bertobat dan meninggalkan berhala-berhala serta segala kejahatan yang biasa mereka lakukan.

Pada zaman Yesus bangsa Israel hidup di bawah penjajahan Romawi. Dalam keadaan seperti ini banyak orang sadar akan dosa mereka dan ingin kembali ke jalan yang benar dengan bertobat dan berusaha berbuat baik. Suatu hari seorang pemuda coba bertanya kepada Yesus tentang syarat untuk memperoleh hidup kekal. Tuhan Yesus menjawab: ia harus taat pada Taurat Musa – 10 perintah Allah. Jawaban itu tepat dan ia sudah melakukan semuanya. Lalu Tuhan Yesus meminta dia untuk berkorban, menjual segala milik-Nya dan mengikuti Dia.

Hal yang tidak patut adalah pelanggaran berat. Kalau kita ingin memperbaiki diri dari pelanggaran berat itu seseorang harus melakukan kebaikan dua kali lipat, bukan hanya bertobat dan mengikuti segala perintah Taurat yaitu:

Pertama: menjual segala harta milik. Melepaskan diri dari segala keinginan dan perbuatan yang tidak teratur dan memandang Allah sebagai satu-satunya kekayaan sejati.

Kedua: mengikuti Yesus. Kekayaan kita yang paling tinggi adalah Yesus Kristus. Dengan mengikuti Dia, taat kepada-Nya, kita sudah memiliki segala kekayaan surgawi dan duniawi yang disediakan Allah bagi kita. Dalam Yesus segala yang tidak patut dibersihkan – hidup kita dikuduskan kembali dan dengan demikian kita bisa berjuang kembali untuk mengejar kesempurnaan.




Adhitz Ads