Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Agustus 02, 2017

HARTA KARUN & MUTIARA YANG MAHAL!

Pada masa perang, orang-orang yang memiliki barang-barang berharga menyembuyikan hartanya di dalam gua atau di dalam tanah, dengan harapan setelah perang usai mereka dapat mengambilnya kembali. Mereka yang masih hidup tentu bisa mengambilnya kembali tetapi mereka yang mati akan lenyap bersama hartanya dan harta itu kemudian menjadi harta karun. Di kemudian hari para pencari harta karun ada yang bisa menemukan harta yang mereka cari itu atau orang-orang tertentu ketika mengerjakan ladang, atau membangun sesuatu di tempat itu bisa saja menemukan harta karun itu secara kebetulan. Kalau harta karun yang ditemukan itu nilainya mahal, bisa dibayangkan bagaimana terjadinya luapan kegembiraan orang-orang itu. Rejeki nomplok !

Tuhan Yesus melukiskan kegembiraan orang-orang itu dengan menjual seluruh harta mereka untuk mendapatkannya. Namun apa yang dimaksudkan Yesus dengan harta karun (terpendam) dan mutiara yang mahal itu (Mat 13:44-46)? Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai orang yang datang dari Tuhan. Setiap orang yang mencari Dia dan bertemu dengan-Nya akan bersukacita dan bertobat seperti Zakheus atau seperti orang-orang sakit yang gembira karena disembuhkan. Harta karun atau mutiara yang mahal itu adalah lambang diri Yesus. Setiap orang yang berjumpa dengan-Nya akan merasakan kehadiran Allah yang penuh belas kasih, hati mereka diliputi sukacita yang luar biasa terutama mereka yang menderita, berdosa dan yang mencari Dia. Sebab di dalam Dia mereka  mendapatkan segala rahmat yang mereka perlukan dan yang membuat mereka menikmati hidup baru. Dalam sejarah Gereja sejak awal hingga saat ini ada yang banyak orang yang berjumpa dengan-Nya, yang mengalami kasih-Nya, berani meninggalkan segala-galanya untuk menikmati hidup bersama-Nya (baca: para imam, biarawan/wati, para pewarta Injil). Yesus adalah harta karun Allah, yang memberi jaminan kebahagiaan rohani dan jasmani. Berulang-ulang saya katakan dalam renungan-renungan ini: Kalau sudah memiliki Dia, kita sudah memiliki segalanya !

Musa berdoa dan berpuasa 40 hari 40 malam di gunung Sinai, tanpa makan dan minum. Perjumpaannya dengan Tuhan di gunung itu membuatnya tidak memerlukan makan minum, ia menjadi kuat rohani dan jasmani karena kemuliaan Allah menaunginya. Setelah ia menyelesaikan doa dan puasa itu, wajahnya bercahaya, sehingga ketika ia turun gunung dan berjumpa dengan umatnya, mereka tidak sanggup memandangnya (Kel 34:29-35). Di gunung Sinai ia bertemu dengan Tuhan dalam kemuliaan. Pertemuan itu baginya seperti menemukan harta terpendam dan mutiara yang mahal. Tuhan memberikan kepadanya kebijaksanaan dan kekuatan untuk dapat memimpin bangsa Israel menuju tanah terjanji.

Musa adalah tokoh pembebas. Sesungguhnya ia menjadi harta terpendam dan mutiara yang mahal bagi bangsa Israel, sebab ia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa pilihan ini sehingga bisa keluar dari penindasan di Mesir. Kalau Musa menjadi tokoh pembebas dalam perjanjian lama, maka Yesus Kristus menjadi tokoh pembebas dalam perjanjian baru yang jangkauan pembebasannya jauh lebih luas dan lebih mulia daripada Musa, karena Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Yesus membebaskan manusia dari dosa dan maut dan yang memberi jaminan kepada semua orang untuk masuk hidup kekal bila percaya. Apakah kita juga bisa menjadi mutiara dan harta karun bagi sesama, keluarga kita sendiri?  


Adhitz Ads