Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Agustus 12, 2017

DIAJARKAN BERULANG KALI !

Saudara-saudara dari Gereja denominasi memiliki kebiasaan yang sangat bagus dalam hubungan kebiasaan membaca sabda Tuhan dalam Kitab Suci. Mereka mewajibkan anak-anaknya setiap hari untuk membaca sekaligus menghafal sabda itu dengan bab dan ayatnya. Karena itu jika mereka mengupas sabda Tuhan dalam pengajarannya mereka selalu bisa menghubungkan ayat yang satu dengan ayat yang lainnya, dari pengarang yang sama atau dengan kitab yang berbeda dengan lancar dan luar kepala. Mereka umumnya hidup dari sabda. Mereka memang punya prinsip sola scriptura = sebuah paham yang mereka anut dalam iman Kristen terkait perlakuan terhadap Alkitab, sebab para pendiri gereja reformasi ini ingin agar seluruh jemaatnya selalu menyelaraskan hidupnya berdasarkan Sabda Tuhan.

Musa dalam Kitab Ulangan hari ini meminta agar sabda Tuhan, khususnya tentang ajaran cinta kasih itu hendaknya diajarkan berulang kali dengan cara membicarakannya kepada anak-anak saat berada di rumah, dalam perjalanan, saat berbaring dan bangun, bahkan harus dipasang di dahi, dituliskan pada tiang pintu rumah bahkan gerbang, supaya anak cucu mereka tidak melupakan Tuhan (Ul 6:4-13). Dengan kebiasaan ini mereka bisa terhindar dari penyembahan berhala dan  hanya mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan raga. Sabda Tuhan akan menjadi benteng yang kuat menghadapi godaan dan tantangan, terutama membantu mereka untuk takut dan setia pada Tuhan saja. Kitab Kedua Samuel bab 22 ayat 31 mengatakan: Adapun Allah itu jalan-Nya sempurna; sabda Tuhan itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.     

Salah satu tujuan utama membaca, mempelajari dan menghafal serta menghayati sabda Tuhan adalah membantu kita untuk mengenal dan mengimani Tuhan serta janji-janjiNya, sekaligus berguna untuk memahami seluruh rencana Allah bagi umat-Nya. Para murid Yesus gagal melaksanakan misi penyembuhan atas diri seorang anak yang sakit ayan, karena mereka tidak mengimani kehadiran dan kuasa Allah yang telah mereka terima dari Tuhan. Karena itu Yesus mengeritik mereka dan berkata: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Lalu mereka bertanya: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. ……..Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Mat 17:14-20). Kegagalan para murid dalam menjalankan misi itu tidak lain karena kurang percaya. Mengapa kurang percaya? Salah satu jawabannya adalah karena kurang membaca, mendengar dan mengerti dan tidak mengimani sabda-Nya, padahal Ia telah memberi kuasa kepada mereka untuk menyembuhkan yang sakit dan mengusir setan.

Supaya iman dapat bertumbuh subur, iman itu harus disuburkan dengan membaca, mendengar, mempelajari sabda Tuhan berulang-ulang sebagaimana terjadi dalam kebiasaan orang Israel sesuai perintah Musa atau seperti kebiasaan keluarga-keluarga dari Gereja Reformasi – atau Gereja-Gereja denominasi…..

Adhitz Ads