Musa merasa diri tak bisa berbuat
banyak. Tuhan telah memberi signal kepadanya bahwa ia tak akan masuk tanah
terjanji. Usianya sudah 120 tahun. Dengan senang hati ia mengumumkan kepada
bangsa Israel bahwa Yosua dipilih untuk menggantikan dia. Di depan bangsa
Israel ia memanggil Yosua dan berkata: "Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini
ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk
memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka
memilikinya. Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri
akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan
meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ul
31:1-8). Pengumuman itu diterima oleh bangsa Israel dengan taat dan senang
hati. Mereka siap dipimpin oleh Yosua. Yosua menerima estafet kepemimpinan itu
dengan keyakinan bahwa Allah sendiri yang memimpin mereka memasuki tanah itu,
sebab Ia sendiri telah menjanjikannya.
Keyakinan akan kehadiran dan kepemimpinan
Allah selalu menjadi keyakinan Musa, sehingga ia selalu bisa mengatasi segala
persoalan yang dihadapi bahkan yang diciptakan oleh bangsa itu. Yosua rupanya
telah disiapkan Musa sejak masa mudanya untuk menggantikannya. Ia dari suku
Efraim lahir di Mesir. Ia sudah melihat bagaimana Musa memimpin. Dengan keyakinan
yang sama ia pun menerima tugas itu.
Anak-anak dalam keluarga adalah generasi
baru. Mereka akan menjadi penerima estafet kehidupan baru dari setiap keluarga.
Setiap keluarga yang baik rindu agar anak-anak mereka menjadi orang-orang baik
bahkan lebih baik, lebih hebat dari orangtuanya. Hari ini Tuhan Yesus
mengingatkan para murid-Nya agar belajar dari anak-anak yang polos, jujur dan
rendah hati. Jangan meremehkan kehadiran anak-anak sebab mereka mempunyai
malaikat yang menjaganya agar anak-anak itu selamat hingga bisa menerima tanggung
jawab dari orang tuanya dan dari masyarakat di mana mereka hidup dan berada
(Mat 18:1-5.10.12-14) Anak-anak yang menerima tanggung jawab itu kemudian layaknya
seperti Musa yang menyerahkan tugasnya kepada Yosua, karena itu anak-anak wajib
dicintai, dididik, dijaga, diberkati, dituntun untuk menjadi generasi baru yang
baik. Sabda Yesus di akhir wejangan-Nya: ”Bapamu
yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini
hilang." Tuhan berkati….