Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Agustus 15, 2017

DARI MUSA KEPADA YOSUA !

Estafet kekuasaan biasa terjadi di kalangan keluarga raja, dari ayah kepada anaknya. Pergantian itu umumnya terjadi karena kematian atau karena halangan tertentu. Tak ada kegiatan pemilihan umum oleh rakyat. Rakyat hanya tahu menerima siapa saja raja baru yang terpilih dalam istana.

Musa merasa diri tak bisa berbuat banyak. Tuhan telah memberi signal kepadanya bahwa ia tak akan masuk tanah terjanji. Usianya sudah 120 tahun. Dengan senang hati ia mengumumkan kepada bangsa Israel bahwa Yosua dipilih untuk menggantikan dia. Di depan bangsa Israel ia memanggil Yosua dan berkata: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya. Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ul 31:1-8). Pengumuman itu diterima oleh bangsa Israel dengan taat dan senang hati. Mereka siap dipimpin oleh Yosua. Yosua menerima estafet kepemimpinan itu dengan keyakinan bahwa Allah sendiri yang memimpin mereka memasuki tanah itu, sebab Ia sendiri telah menjanjikannya.

Keyakinan akan kehadiran dan kepemimpinan Allah selalu menjadi keyakinan Musa, sehingga ia selalu bisa mengatasi segala persoalan yang dihadapi bahkan yang diciptakan oleh bangsa itu. Yosua rupanya telah disiapkan Musa sejak masa mudanya untuk menggantikannya. Ia dari suku Efraim lahir di Mesir. Ia sudah melihat bagaimana Musa memimpin. Dengan keyakinan yang sama ia pun menerima tugas itu.

Anak-anak dalam keluarga adalah generasi baru. Mereka akan menjadi penerima estafet kehidupan baru dari setiap keluarga. Setiap keluarga yang baik rindu agar anak-anak mereka menjadi orang-orang baik bahkan lebih baik, lebih hebat dari orangtuanya. Hari ini Tuhan Yesus mengingatkan para murid-Nya agar belajar dari anak-anak yang polos, jujur dan rendah hati. Jangan meremehkan kehadiran anak-anak sebab mereka mempunyai malaikat yang menjaganya agar anak-anak itu selamat hingga bisa menerima tanggung jawab dari orang tuanya dan dari masyarakat di mana mereka hidup dan berada (Mat 18:1-5.10.12-14) Anak-anak yang menerima tanggung jawab itu kemudian layaknya seperti Musa yang menyerahkan tugasnya kepada Yosua, karena itu anak-anak wajib dicintai, dididik, dijaga, diberkati, dituntun untuk menjadi generasi baru yang baik. Sabda Yesus di akhir wejangan-Nya: ”Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang." Tuhan berkati….












Adhitz Ads