Dalam dasawarsa terakhir ini program pendidikan
usia dini (sekolah PAUD) menjadi sebuah program primadona pemerintah, guna
menjaring anak-anak usia (2 – 4 tahun) sekolah mengikuti kegiatan kurikulum yang
sesuai dengan usia anak-anak pra sekolah dasar. Tampaknya program ini sangat disukai
oleh banyak orangtua murid, baik di lingkungan pedesaan maupun di perkotaan,
sebab hal ini sangat menolong mereka untuk mendidik anak-anaknya mencintai pendidikan
di sekolah.
Hari ini Tuhan Yesus menegur para murid
yang memarahi orang-orang tua ketika mereka membawa anak-anaknya kepada Yesus
(Mat 19:13-15). Mengapa?
·
Orang
tua ingin anak-anaknya mendapat berkat dari seorang yang mereka pandang
memiliki kharisma yang luar biasa dalam kata dan perbuatan. Mereka rindu
anak-anaknya menjadi seperti Dia.
· Orang seperti anak-anak itulah yang memiliki Kerajaan Allah, sebab mereka polos, jujur dan belum mengenal dosa-dosa. Mereka harus dididik dekat dengan Tuhan.
· Mereka ingin mengenal Tuhan dalam diri Yesus yang setiap hari berbicara dan mengajar tentang siapa itu Tuhan dan bagaimana hidup menurut sabda-Nya.
· Orang tua harus belajar merendahkan diri seperti anak-anak mereka.
Menjelang wafatnya Yosua meminta bangsa
Israel membuat pilihan dalam hubungan dengan pemeliharaan iman: mau mengabdi
kepada Tuhan sesuai dengan warisan nenek moyangnya ataukah kepada dewa-dewa? Mereka
menjawab mau memilih Tuhan (Yos 24:14-29). Mengapa? · Orang seperti anak-anak itulah yang memiliki Kerajaan Allah, sebab mereka polos, jujur dan belum mengenal dosa-dosa. Mereka harus dididik dekat dengan Tuhan.
· Mereka ingin mengenal Tuhan dalam diri Yesus yang setiap hari berbicara dan mengajar tentang siapa itu Tuhan dan bagaimana hidup menurut sabda-Nya.
· Orang tua harus belajar merendahkan diri seperti anak-anak mereka.
·
Mereka
telah belajar dari pengalaman masa lalu bangsa Israel. Sebuah pengalaman buruk
ketika mereka melakukan penyembahan berhala.
·
Mereka
harus belajar untuk mewariskan komitmen tetap yang berasal dari nenek moyang
mereka, hidup dekat dengan Tuhan dan taat kepada Tuhan, sebab Tuhanlah sumber
segala kebaikan dan berkat.
· Komitmen
ini harus menjadi sebuah perjanjian antara bangsa Israel dengan Tuhannya yang
mereka sembah agar perjanjian ini menjadi warisan turun temurun mereka.
Mengikat perjanjian seperti yang
dilakukan Yosua dan bangsanya terhadap Tuhan adalah sebuah model pembelajaran
bagi generasi-generasi baru Israel selanjutnya. Mereka harus mewarisi sebuah
keyakinan bahwa hanya Tuhanlah yang dapat memberi berkat bagi manusia dan juga hanya
Tuhanlah yang bisa menyelesaikan tantangan dalam hidupnya. Cara ini adalah
sebuah model pembelajaran yang dilakukan Yosua guna mendidik anak bangsa Israel
untuk mempertahankan kualitas imannya di hadapan Allah. Pendidikan usia dini
pasti sangat berguna bagi pertumbuhan iman anak-anak kita.