Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Agustus 01, 2017

BERTEMU TUHAN DI KEMAH PERTEMUAN !

Orang-orang optimis melihat dunia ini dengan hati penuh syukur, mereka melihat banyak peluang untuk membangun hidup dan dunianya menjadi lebih baik. Mereka mengejar sukses melalui kekuatan dan tantangan yang mereka hadapi setiap hari. Orang-orang pessimis melihat dunia ini dengan hati ragu-ragu – bimbang, mereka takut mengambil langkah berani untuk mulai membangun hidup dengan baik bahkan selalu berpikir negatip dan mengeluh tentang beratnya kehidupan ini.

Perjalanan orang Israel di padang gurun melelahkan saking banyaknya tantangan, seperti teriknya mentari di siang hari, kurangnya persediaan air, tak ada tempat untuk berteduh selain membuat kemah, dinginnya malam hingga menyengat tulang. Tak ada tempat pelarian untuk mendapatkan hiburan bagi jiwa mereka yang lelah. Musa melihat kebutuhan umatnya. Tak ada cara lain baginya untuk menghibur mereka selain membuat kemah pertemuan, agar umat Israel membawa masalahnya masing-masing kepada Musa sambil menunggu di luar kemah. Musa yang akan menyampaikan persoalan mereka kepada Tuhan, sebab di dalam kemah itu Musa bertemu Tuhan langsung dari muka ke muka. Suatu saat Musa kembali ke puncak Sinai dan di sana dia memohon ampun pada Tuhan atas semua dosa umatnya melalui puasa 40 hari 40 malam serta menulis kembali hukum Taurat pada dua loh batu (Kel 33:7-11; 34:5b-9.28). Ketidakhadiranya digantikan Yosua.

Melalui doa dan puasa 40 hari itu Musa semakin mengerti tentang kerahiman Tuhan dan mengatakan: : "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." (Kel 34:6-7). Dalam doanya itu Musa tetap percaya akan kemurahan Tuhan lalu berseru: Ambillah kami menjadi milik-Mu Tuhan.

Orang-orang optimis selalu yakin bahwa Tuhan selalu melakukan hal-hal terbaik dalam hidup ini. Meskipun mereka tahu ada banyak musuh serta tantangan dalam hidupnya, mereka tetap percaya bahwa Tuhan itu akan selalu menolong mereka dengan cara-Nya sendiri. Atas dasar optimisme imannya itu, Musa datang lagi kepada Tuhan di gunung Sinai untuk berpuasa 40 hari 40 malam guna memohon ampun atas dosa bangsanya serta menulis kembali 10 perintah Allah. Sedangkan Yosua tetap menjaga kemah pertemuan untuk mendengarkan keluh kesah umatnya dan mendoakan masalah-masalah mereka di dalam kemah itu.  



Jika Anda dan saya tertimpa masalah, datanglah ke kemah pertemuan (kapel, Gereja) dan berjumpalah dengan-Nya di sana, dan katakan kepada-Nya: Ambillah kami dan masalah kami menjadi milik-Mu Tuhan !  





Adhitz Ads