Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Agustus 31, 2017

JANGAN LALAI UNTUK BERJAGA-JAGA !

Setiap kali kita merayakan ekaristi pada saat pernyataan tobat, salah satu dosa yang kita sebut adalah dosa kelalaian. Mengapa lalai disebut dosa? Kita semua tahu bahwa efek dari kelalaian itu sangat berat dan bisa menjerumuskan kita ke dalam kecelakaan atau bahaya. Contoh: kalau lalai memadamkan api sebelum tidur, api itu bisa menimbulkan kebakaran. Kelalaian kecil dapat menimbulkan kesusahan yang besar bahkan kematian.

Dalam Injil hari ini  (Mat 24:42-51) Tuhan Yesus menasihati para pendengarnya agar selalu berjaga-jaga setiap waktu supaya kita:


a)      tidak jatuh ke dalam banyak pencobaan dan kesusahan. Bahaya dan kesusahan itu dapat terjadi kapan saja, tanpa kita ketahui. Musuh-musuh jiwa raga setiap saat selalu mencari kesempatan untuk menyusahkan hidup manusia, karena itu kita jangan lalai dalam menjaga diri untuk menghadapi serangannya.

b)     tidak lalai dalam mempersiapkan diri menghadapi waktu Tuhan datang menjemput kita, sebab Ia datang bagaikan seorang pencuri. Saat atau waktunya tak pernah kita ketahui. Dalam hubungan dengan ini hendaknya kita siap sedia secara rohani agar bebas dari dosa-dosa. Hidup ini bukan milik kita tetapi milik Dia yang telah mencipta dan memeliharanya.

Banyak dari antara kita di zaman ini, saking sibuk dengan urusan duniawi (pesta pora dsb) kita lalai dalam urusan jiwa. Jiwa merana, tidak dirawat dengan baik – dirawat asal-asal saja, maka tidak heran kalau kesusahan sering menimpa kehidupan kita.

St. Paulus dalam bacaan pertama hari ini memuji jemaat Tesalonika karena mereka sungguh-sungguh hidup dalam iman, baik dalam kata maupun perbuatan. “Dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan” (bdk 1 Tes 3:7-13). Paulus memuji mereka karena mereka bersungguh-sungguh dalam mewujudkan imannya di hadapan Tuhan dan hidup dalam kasih persaudaraan yang menyenangkan.

Hidup dalam kasih persaudaraan itu sangat penting karena dengan itu kita dapat saling menasihati dan mengingatkan satu sama lain dalam hidup ini agar kita tidak lalai tetapi selalu berjaga-jaga dalam segala keadaan dan dalam segala hal. Amin   




        

Adhitz Ads